Hudud

1. Hukuman Bagi Pezina Muhsan, Ghairu Muhsan, dan Pezina yang Hamil.

1102. حديث ابى هريرة وجَابِرِ رضى الله عَنْهُمَا. قَال ابو هريرة اَتَى رَجُلٌ رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو فى المسجد ,فَنَادَهُ , فَقَالَ : يَارَسُوْل الله ! اِنِّى زَنَيْتُ. فَأَعْرَضَ عَنْهُ حَتَّى رَدَّدَ عَلَيْهِ اَرْبَعَ مَرَّاتٍ . فَلَمَّا شَهِدَ عَلَى نَفْسِهِ اَرْبَعَ شَهَادات دَعَاهُ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم فقال : اَبِكَ جنونٌ ؟ قال , لا , قال : فَهَلْ اَحْصَنْتَ ؟ قَال : نَعَمْ , فَقَالَ النَِّبىُّ صلى الله عليه وسلم : اذهبوا به فَارْجُمُوهُ قَالَ جَابَرٌ : فَكُنْتُ فِيْمَنْ رَجَمَهُ , فَرَجَمْنَاهُ بِالْمُصَلَّى , فَلَمَّا اَذْ لَقَتْهُ الحِجَارَةُ هَرَبَ . فَاَدُرَكْنَاهُ بِالْحِرَّةِ فَرَجَمْنَاهُ ( اللولوء والمرجان 1102 ).

1103. حَدِيث ابى هريرة وزيد بن خَالِدٍ الجُهَيْنِ . قال : جاء رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم فقال : اَنْشُدُكَ اللهَ الَّا قَضَيْتَ بَيْنَنَا بِكِتَابِ اللهِ فَقَامَ حَصَمْهُ وكان اَفْقَهَ مِنْهُ فَقَالَ : اِنَّ ابْنِى كَانَ عَسِيْفًا فِى اَهْلِ هَذَا . فَزَنَى بِامْرَأَتِهِ , فَافْتَدَيْتُ مِنْهُ بِمِائَةِ شَاةٍ وَخَادِمٍ وَاِنِّى سَأَلْتُ رِجَالًا مِنْ اَهْلِ الْعِلْمِ فَأَخْبَرُوْنِى اَنَّ عَلَى ابْنِى جَلْدَ مِائَةٍ وَتَغْرِيْبَ عَامٍ . وَاَنَّ عَلَى امْرَأَةٍ هَذَا الرَّجْمَ , فَقَالَ وَالَّذِىْ نَفْسِى بِيَدِهِ اَلأَقْضِيَنَّ بَيْنَكُمَا بِكِتَابِ اللهِ : المائَةَ والْخَادِمُ رَدٌّ عَلَيْكَ وَعَلَى ابْنِكَ خِلْدُ مِائَةٍ وَتَغْرِبُ عَامٍ : وَيَااُنَيْسٍ ! اَغْدُ عَلَى امْرَأَةِ هَذَا فَسَلْهَا , فَإِنِ اعْتَرَفَتْ فَارْجُمْهَا فَاعْتَرَفَتْ فَرَجَمْهَا

1238. اَنَّ امْرَأَةً مِنْ جُهَيْنَةَ اَتَتِ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم وهى حُبْلَى مِنَ الزِّنَا فَقَالَتْ : يَانَبِىَّ اللهِ , اَصْبَتُ حُدًا فَاقِمْهُ عَلَىَّ فَدَعَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلِيَّهَا فَقَالَ : اَحْسِنْ اِلَيْهَا , فَاِذَا وَضَعَتْ فَأْتِنِى بِهَا فَفَعَلَ فَأَمَرَ بِهَا شكَت عَلَيْهَا ثِيَابُهَا . ثُمَّ اَمَرَ بِهَا فرجمت ثُمَّ صَلَّى عَلَيْهَا فَقَالَ عُمَرُ : أَتُصَلِّى عَلَيْهَا يَانَبِىَّ اللهِ وقَدْ زَنَتْ ؟ فَقَالَ , لَقَدْ تَابَتْ تَوْبَةً لَوْ قُسِمَتْ بَيْنَ سَبْعِيْنَ مِنْ اَهْلِ الْمَدِيْنَةِ لَوْ سِعَتْهُمْ وَهَلْ وَجَدْتَ اَفْضَلَ مِنْ اَنْ جَادَتْ بِنَفْسِهَا ِللهِ تَعَالَى ؟ ( رواه مسلم ).

2. Hukuman Pencuri dan Kadar Curiannya.

1097 . حَدِيْثُ عَائِشَةَ عَنِ النَبِىِّ صلى الله عليه وسلم قال : تُقْطَعُ يَدُ سَّارِقِ فِى رُبْعِ دِيْنَارٍ .

1098 . حديث عبد الله بن عمر رضى الله عَنْهُمَا قَالَ قَطَعَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلمَ يَدَ سَارِقِ فِى مِجَفٍّ ثَمنه ثَلَاثَةُ دَرَاهِمَ .

1. Hukuman Bagi Pezina Muhsan, Ghairu muhsan, dan Hamil.

a. Artinya :

1102 – “ Hadits Abu Hurairah dan Jabir ra. Abu Hurairah berkata : “Ada seseorang pria datang kepada Rasulullah Saw, ketika beliau sedang berada di masjid hingga beliau memanggilnya maka ia berkata : Ya Rasulullah, saya telah berzina ( mendengar ucapan itu ) Rasulullah berpaling darinya, tetapi orang itu mengulang-ulangi perkataannya itu empat kali. Tatkala Nabi Saw memanggilnya seraya bertanya : “Apakah engkau gila ?” ia menjawab : “tidak” Nabi bertanya lagi : “Apakah kamu sedang beristri ?” ia menjawab : “Ya ( benar ), kemudian Nabi Saw bersabda : “Bawalah orang itu lalu kenakanlah hukuman rajaman ! “Jabir berkata : Saya adalah termasuk orang yang merajamnya. Maka kami merajamnya di mushalla, ketika ia terkena batu, maka ia lari. Lalu kami mengejarnya ( mendapatkannya ) di tempat yang banyak batu, lantas kami merajamnya.

Penjelasan :

Dalam kaitan cerita ini Ibnu Syihab mengatakan “kemudian aku mendapat kabar dari seseorang yang mendengar berita ini dari Jabir bin Abdullah, dan aku termasuk salah seorang yang melakukan rajam atas laki-laki itu. Dia kami rajam di mushalla ( daerah pekuburan / pemakaman yang juga dijadikan tempat menyembahyangkan mayit sebelum dikubur ). Ketika dikenai lemparan batu, larilah laki-laki itu dan kami kejar, sehingga tertangkap di suatu tempat yang berbatu, di situlah kami meneruskan hukuman rajam atasnya.

Al-Bukhari mentakhrijkan hadits ini dalam “ kitab Hukuman ( Hudud ) bab tentang orang gila pria dan wanita tidak dikenakan hukuman rajam.

1103 – Hadits Abu Hurairah dan Zaid bin Khalid Al-Juhani, di mana keduanya berkata “Seorang pria datang kepada Nabi Saw, lalu orang itu berkata : Ya Rasul hendaklah engkau memberi keputusan kepada kami dengan kitab Allah, lalu lawannya berkata, di mana orang ini lebih pandai dari padanya, katanya : “Ia benar, maka berilah kami keputusan dengan kitab Allah ! dan izinkanlah untukku ya Rasulullah ! “Maka Nabi Saw menjawab “Katakanlah ! “Maka orang kedua itu kemudian berkata : “Anakku harus didera ( dicambuk ) seratus kali dan diasingkan satu tahun, sedangkan istri orang itu dikenakan hukuman rajam“. Maka beliau bersabda : Demi Zat yang jiwaku berada di tangan ( kekuasaan ) –Nya, sungguh aku akan memberi keputusan untuk kamu berdua dengan kitab Allah yaitu seratus ekor kambing dan seorang pelayan kembali kepadamu. Tapi engkau Unais, besok pagi pergilah dan tanyakan istri orang ini apabila istri orang ini. Apabila istri orang ini mengaku, maka kenakanlah hukuman rajam ! “ Istri orang ini mengaku, maka Unais merajamnya.

1238 – Bahwa ada seorang wanita ( suku ) Juhainah datang, mengharap Nabi Saw dalam keadaan ( bunting ) kandungan anak zina, sahutnya : “Ya Nabi Saw, ( hukuman ) had menimpa diriku. Untuk itu segera laksanakan padaku. Lalu Rasul Saw memanggil walinya, dan bersabda : “Perlakukan ia dengan sebaliknya “Nanti kalau sudah melahirkan, bawalah kepadaku.” Maka walinya melakukan sesuai perintah Nabi kepadanya, lalu ikatlah dengan kainnya, kemudian beliau suruh, supaya wanita itu dirajam, kemudian menshalatinya, maka ( timbul protes dari ) Umar katanya : “Kenapa engkau menshalatinya, Ya Nabi Allah, padahal wanita itu telah berbuat zina ? Jawab beliau Saw : “Sungguh” ia telah bertaubat, seandainya taubatnya dibagikan kepada 70 warga masyarakat Madinah, pasti memadai mereka. Pernahkah engkau jumpai keutamaan yang melebihi ( seorang wanita ) berserah diri semata-mata karena Allah Swt ( HR. Muslim ).

Penjelasan :

Orang yang berbuat zina ada 2 macam, yaitu :

1. Yang dinamakan Muhsan, yaitu orang yang sudah baligh, berakal, merdeka, sudah pernah bercampur, dengan jalan sah hukuman terhadap muhsan, yaitu dirajam dengan ( dirantai dengan batu ).

2. Orang yang tidak muhsan yang tidak mencukupi syarat-syarat di atas, yaitu gadis atau perjaka ( bujang ). Itu hukuman terhadap mereka adalah didera 100 kali dan diasingkan keluar negeri selama 1 tahun.

2. Hukuman Pencuri dan Kadar Curiannya.

a. Artinya :

1097.

“Hadits Aisyah, Dari Nabi Saw. Di mana beliau bersabda : tangan pencuri itu dipotong, karena ( mencuri ) seperempat dinar.

1098.

“Hadits Abdullah bin Umar ra, di mana ia berkata : Nabi Saw, memotong tangan pencuri karena ( mencuri ) perisai harganya tiga dirham.

b. Penjelasan :

Al-Bukhari mentakhrij hadits ini dalam kitab hudud bab tentang firman Allah ( yang artinya ) Pencuri pria dan wanita maka dipotonglah kedua tangannya.

Orang yang mencuri wajib dipotong tangannya untuk pertama kalinya. Maka dipotong tangannya yang kanan ( dari pergelangan telapak tangan ). Bila mencuri kedua kali dipotong kaki kirinya ( dari ruas tumit ). Mencuri yang ketiga dipotong tangannya yang kiri dan yang keempat dipotong kaki kanannya.

Adapun cara-cara memotong tersebut adalah dari beberapa hadits, hukuman yang dilaksanakan oleh Rasulullah dan sahabat lainnya.

Syarat-syarat hukuman potong tangan.

1. Pencuri tersebut sudah baligh, berakal, dan melakukan pencurian itu dengan kehendaknya.

2. Barang yang dicuri itu sedikitnya sampai satu nisab ( kira-kira seberat 93,3 gram ) dari barang itu pun bukan kepunyaan si pencuri, dan tidak ada satupun yang menyatakan bahwa ia berhak atas barang yang demikian itu.

DAFTAR PUSTAKA

Hukuman bagi pezina Muhsan, ghairu muhsan, dan Hamil : LM 1102 / 1103, BM 1238.

Hukuman bagi pencuri dan batas barang curian : LM. 1097 dan

Posting Komentar

1 Komentar