BAB II
MANAJEMEN SDM
Manajemen berasal dari bahasa Inggris, yaitu to manageto manage, yang artinya adalah mengurus, mengatur atau mengelola. Sedangkan menurut istilah, para ahli di antaranya, yaitu:
- Mary Parker Follet, mengartikan istilah majemen adalah sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
- James Stoner, mendefinisikan istilah manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
- Balai Pembinaan Administrasi BGM, mengartikan manajemen adalah segenap perbuatan menggerakkan sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
- P.I. Oey Liang Lee, mengartikan manajemen sebagai seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengontrolan “human and natural resources” (terutama human resources), untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
- Malayu S. P. Hasibuan, mengartikan manajemen adalah sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber daya lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen tersebut terdiri dari enam unsur (GM), yaitu men, money, methode, materials, machiner dan market.
Jadi dari pemaparan oleh para ahli di atas, dapat diambil kesimpulan tentang definisi manajemen adalah proses penetapan yang bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia/pegawai (staffing), pengarahan dan kepemimpinan serta pengawasan.
B. Pengertian manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia atau sering pula disebut manajemen kepegawaian atau manajemen personalia karena merupakan anak atau cabang ilmu dari manajemen.
Sering dikatakan manajemen adalah alat untuk memperoleh hasil melalui orang lain, dan karena manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu cabangnya, maka ia pun mempunyai sasaran yang sama dengan manajemen. Dengan tekanan utama yaitu terpeliharanya human relationships yang baik antar individu dan bahwa setiap individu berusaha memberikan kontribusi yang optimal dalam pencapaian tujuan organisasi atau lembaga.
Agar pengertian manajemen sumber daya manusia dapat dipahami dengan lebih jelas, maka di bawah ini akan dipaparkan definisi yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu:
1. Edwin B. Flippo, manajemen personalia/SDM adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian, karyawan atau pegawai, dengan maksud terwujudnya tujuan organisasi, individu, karyawan dan masyarakat.
2. Dale Yoder, manajemen personalia adalah penyediaan kepemimpinan dan pengarahan para karyawan dalam pekerjaan atau hubungan kerja mereka.
3. Adrew F. Sikula, manajemen kepegawaian adalah penempatan orang-orang ke dalam suatu organisasi. Dan implementasi tenaga kerja manusia, yaitu pengadaan, pemeliharaan, penempatan, indokrinasi, latihan dan pendidikan sumber daya manusia. (human resourcet atau man power)
4. John B. Miner dan Mary Green Miner, mengartikan manajemen personalia SDM adalah sebagai suatu proses pengembangan, menerapkan dan menilai kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, metode-metode dan program-program yang berhubungan dengan individu karyawan dalam organisasi.
5. michel J. Jucius, mendefinisikan manajemen SDM/personalia adalah lapangan manajemen yang bertalian dengan perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian, bermacam fungsi-fungsi pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pemanfaatan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga :
a. Tujuan untuk apa perkumpulan didirikan dan dicapai secara efesien dan efektif.
b. Tujuan semua pegawai dilayani sampai tingkat yang optimal.
c. Tujuan masyarakat diperhatikan dan dilayani dengan baik.
6. Malayu S.P. Hasibuan, mengartikan manajemen SDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan organisasi, karyawan dan masyarakat.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen SDM atau kepegawaian adalah manajemen yang berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap bermacam-macam fungsi pelaksanaan usaha untuk mendapatkan, mengembangkan dan memelihara para pegawai dengan sedemikian rupa, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai seefisien dan seefektif mungkin dan kebutuhan para pegawai dapat dilayani dengan sebaik-baiknya serta produktivitas kerja dapat ditingkatkan.
Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia merupakan bidang ilmu manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi. Unsurnya dalah manusia yang merupakan tenaga kerja pada sebuah lembaga atau organisasi. Dengan demikian fokus yang dipelajari manajemen sumber daya manusia ini hanyalah masalah-masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja manusia saja.
Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi tersebut. Tujuan itu tidaka akan terwujud tanpa peran aktif karyawan, meskipun organisasi tersebut mempunyai alat-alat yang dimilki begitu canggih. Alat-alat canggih tersebut tidak ada manfaatnya bagi organisasi jika peran aktif pegawai atau karyawan tidak diikut sertakan. Mengatur karyawan merupakan hal yng sulit dan komplek, karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan dan latar belakang yang berbeda atau berlainan yang dibawa ke dalam organisasi. Oleh sebab itulah peranan manajemen sumber daya manusia sangat penting dalam mewujudkan dan mengatur serta mengelola pegawai, agar tujuan organisasi dapat tecapai dengan baik.
Peranan MSDM
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan mewujudkan hasil tertentu melalui kegiatan orang-orang. Hal ini berarti bahwa sumber daya manusia berperan penting dan dominant dalam manajemen.
MSDM mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah-masalah sebagai berikut:
- Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengn kebutuhan organisasi berdasarkan job description, job specification, job requirement, dan job evaluation.
- Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in the right place and the right man in the right job.
- Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian.
- Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan dating.
- memperkirakan keadaan perekonomin pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
- Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian bala jasa perusahaan-perusahaan sejenis.
- Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
- Melaksanakan pendidikan, latihan, dan penilaian prestasi karyawan.
- Mengatur mutasi karyawan baik vertical maupun horizontal.
- Mengatur pension, pemberhentian, dan pesangonnya.
Peranan MSDM diakui sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan, tetapi untuk memimpin unsur manusia ini sangat sulit dan rumit.
Tenaga kerja manusia selain mampu, cakap, dan terampil, juga tidak kalh pentingnnya kemauan dan kesungguhan mereka untuk bekerja efektif dan efesien. Kemampuan dan kecakapan kurang berarti jika tidak diikuti moral kerja dan kedisiplinan karyawan dalam mewujudkan tujuan.
Perkembangan MSDM
Perkembangan MSDM didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan tuntutan daya saing produksi barang dan jasa yang dihasilkan.
MSDM sudah ada sejak adanya kerja sama dan pembagian kerja di antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan tertentu. MSDM ini pada mulanya terpadu dalam manajemen atau belum menjadi ilmu yang berdiri sendiri.
Para ahli pada abad ke-20 mengembangkan MSDM menjadi suatu bidang studi yang khusus mempelajari peranan dan hubungan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Perkembangan MSDM didorong oleh masalah-masalah ekonomi, politis, dan sosial.
Masalah-masalah ekonomis meliputi hal-hal berikut:
- Semakin terbatasnya factor-faktor produksi menuntut agar sumber daya manusia dapat bekerja lebih efektif dan efesien.
- Semakin disadari bahwa sumber daya manusia paling berperan dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
- Karyawan akan meningkatkan moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerjanya jika keuasan diperolehnya dari ekerjaannya.
- Terjadinya persaingan yang tajam untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas di antara perusahaan.
- Para karyawan semakin menuntut keamanan ekonominya pada masa depan.
Batas Manajemen Sumber Daya Manusia
Telah banyak para ahli yang merartikan dan membuat natasan tentang manajemen. Dari batasan-batasan yang telah ada dapat ditarik suatu kesimpulan umum, bahwa manajemen adalah “suatu seni mengatur orang lain guna mencapai suatu tujuan atau menyelesaikan pekerjaan.” Batasan ini mengandung pengertian bahwa seorang manajer dalam suatu organisasi dalam memimpin organisasinya untuk mencapai tujuan adalah bersama-sama dengan orang lain atau bawahannya.
Oleh karena manajemen itu suatu seni mengatur orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan oragnisasi, maka manajemen tersebut mempunyai fungsi-fungsi, yang pada garis besarnya terdiri dari: perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengkoordinasian, penyusunan anggaran organisasi. Hal ini sesuai dengan batasan di atas, manajer mengaturnya sedemikian rupa sehingga semua staf melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsi yang diembannya.
Manjemen sumber daya manusia pada hakekatnya adalah penerapan manajemen tersebut khusus untuk sumber daya manusia, sehingga dapat didefinisikan: manajemen sumber daya manusia adalah seni untuk merencanakan, mngorganisasikan, mengarahkan, mengawasi kegiatan-kegiatan sumber daya manusia atau karyawan, dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Batasan yang lebih teinci dan operasional dikemukakan oleh Flippo sebagai berikut:
“Manajemen sumber daya manusia (personalia) adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan indivisu, organisasi, dan masyarakat.”
Batasan lain yang dikemukakan oleh French: “Manajemen sumber daya manusia adalah sebagai penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi”. Apabila batasan Flippo dan Frech tersebut digabungkan maka dapat ditarik suatu batasan baru bahwa:
“Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan (rekruitmen), seleksi, pegembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan-tujuan individu maupun organisasi.”
Batasan ini menyimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia itu merupakan suatu proses yang tediri dari:
a. Rekruitmen sumber daya manusia.
b. Seleksi sumber daya manusia.
c. Pengembangan sumber daya manusia.
d. Pemliharaan sumber daya manusia.
e. Penggunaan sumber daya manusia.
Manajemen sumber daya manusia ini mempunyai kekhususan dibandingkan dengan manajemen secara umum atau manajemen sumber daya lain. Karena yang di manage adaah manusia, sehingga keberhasilan atau kegagalan manajemen sumber daya manusia ini akan mempunyai dampak yang sangat luas.
Manajemen sumber daya manusia atau manajemen personalia adalah merupakan suatu engakuan terhadap pentingnya sumber daya manusia atau tenaga kerja dalam organisasi, dan pemanfaatannya dalam berbagai fungsi dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna sumber daya mansuai dalam organisasi, dengan tujuan untuk memberikan kepada organisasi suatu satuan kerja yang efektif.
Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Tujuan utama dari manajemen sumber daya manusia adalah untukmeningkatkan kontribusi sumber daya manusia (karyawan) terhadap organisasi dalam rangka mencapai produktivitas organisasi yang bersangkutan. Hal ini dapat dipahami bahwa semua kegiatan organisasi dalam mencapai misi dan tujuannya adalah sangat tergantung kepda manusia yang mengelola organisasi itu. Oleh sebab itu sumber daya manusia (karyawan) tersebut harus dikelola sedemikian rupa sehingga berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai misi dan tujaun organisasi.
Tujuan ini dapat dijabarkan ke dalam 4 tujuan yang telbih operasional sebagai berikut:
- Tujuan masyarakat (societal objective)
Unutk bertanggung jawab secara sosial dalam hal kebutuhan dan tantangan-tantangan yang timbul dari masyarakat. Suatu organisasi yang berada di tengah-tengah masyarakat diharapkan membawa manfaat atau keuntungan bagi masyarakat. Oleh sebab itu suatu organisasi mempunyai tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusianya agar tidak mempunyai dampak negatif terhadap masyarakat.
- Tujuan organisasi (organization objective)
Untuk mengenal bahwa manajemen sumber daya manusia itu ada (exist), perlu memberikan kontribusi terhdap pendayagunaan organisasi secara keseluruhan. Manajemen sumber daya manusia bukanlah suatu tujuan dan akhir suatu proses, melainkan suatu perangkat atau alat untuk membantu tercapainya suatu tujuan organisasi secra keseluruhan. Oleh sebab itu suatu unit atu bagian manajemen sumber daya di suatu organisasi diadakan untuk melayani bagian-bagian lain organisasi tersebut.
- Tujuan fungsi (fungsional objective)
Untuk memelihara (maintain) kontribusi bagian-bagian lain agar mereka (sumber daya manusia dalam tiap bagian) melaksanakan tugasnya secara optimal. Dengan kata lain setiap sumber daya manusia atau karyawan dalam organisasi itu menjalankan fungsinya dengan baik.
- Tujuan personel (personel objective)
Untuk membatu karyawan atau pegawai dalam mencapai tujuan-tujuan pribadinya,dalam rangka pencapaian tujuan organisasinya. Tujuan-tujuan pribadi karyawan seharusnya dipenuhi, dan ini sudah merupakan motivasi dan pemliharaan (maintain) terhadap karyawan itu.
Kegiatan-kegiatan Manajemen Sumber Daya Manusia
Untuk mencapai tujuan-tujuan manajemen sumber daya manusia seperti disebutkan di atas, maka suatu bagian atau departemen sumber daya manusia harus mengembangkan, mempergunakan, dan memelihara (maintain) jumlah dan tipe karyawan (sumber daya manusia) sedemikian rupa sehingga semua fungsi organisasi itu berjalan dengan seimbang.
Kegiatan-kegiatan manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari roses manajemen sumber daya yang palingsentral, dan merupakan rantai kunci dalam mencapai tujuan keseluruhan organisasi. Skema di bawah adalah merupakan sistem atau rantai kegiatan manajemen sumber daya manusia, seperti tertera pada gambar berikut:
Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
Kegiatan-kegiatan manajemen sumber daya manusia yang dapat mendukung tercapainya tujuan-tujuan yang telah disebutkan di atas dapat diidentifikasikan, seperti ada gambar berikut:
Hubungan Antara Kegiatan dan tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Tujuan Manajemen | Kegiatan Penunjang |
Tujuan sosial Tujuan organisasi Tujuan fungsi Tujuan personal | 1. Kepatuhan. 2. Pelayanan yang diperlukan. 3. Hubungan union-manajemen. 1. Perencanaan sumber daya manusia. 2. Pelayanan yang diperlukan. 3. Seleksi. 4. Pelatihan dan pengembangan. 5. Penempatan. 6. Pengawasan kegiatan-kegiatan. 7. Penghargaan. 1. Penempatan. 2. Pengawasan kegiatan-kegiatan. 3. Penghargaan. 4. Pelatihan dan pengembangan. 5. Penempatan. 6. Kompensasi. 7. Pengawasan kegiatan-kegiatan. 8. Penghargaan. |
Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Di samping menjalankan fungsi manajemen, seorang manajer juga harus melakukan pengawasan terhadap orang lain yang diberi tanggung jawab untuk melaksanakan tugas operasional. Dengan perkataan lain seorang manajer juga mempunyai fungsi operasional. Oleh sebab itu secara garis besar, fungsi manajer itu dikelompokkan menjadi dua, yakni:
a. Fungsi-fungsi manajemen, yang mencakup:
1) Perencanaan (planning).
2) Pengorganisasian (organizing).
3) Pengarahan (directing).
4) Pengendalian (cintrolling).
b. Fungsi-fungsi operasional, yang mencakup:
1) Pengadaan sumber daya manusia (rekruitment).
2) Pengembangan (development).
3) Kompensasi (compensation).
4) Integrasi (integration).
5) Pemeliharaan (maintenance).
6) Pemutusan hubungan kerja (separation).
Perencanaan
Perencanaan (human resources planning) adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efesien agar sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan menetapkan program kepegawaian. Program kepegawaian meliputi pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan. Program kepegawaian yang baik akan membantu tercapainya tujuan organisasi, karyawan, dan masyarakat.
Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasikan semua organisasi dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi (organization chart). Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dengan organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif.
Pengendalian
Pengendalian (controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan, agar mentaati peraturan-peraturan organisasi dan bekerja sesuai dengan rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan, diadakan tindakan perbaikan dan pnyempurnaan rencana. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerja sama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.
pengadaan
pegadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan.
Pengembangan
Pengembangan (development) adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
Kompensasi
Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa langsung (direct) dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada organisasi. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai dengan prestasi kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primernya serta berpedoman pada batas upah minimum pemerntah dan berdasarkan internal dan eksternal konsitensi.
Pengintegrasian
Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan organisasi dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba, karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya. Pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit dalam MSDM, karena mempersatukan dua kepentingan yang bertolak belakang.
Pemeliharaan
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerjasama sampai pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan serta berpedoman kepada internal dan eksternal konsistensi.
Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal. Kedisiplinan adlah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan organisasi dan norma-norma sosial.
Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu organisasi. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan organisasi, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebab-sebab lainnya. Pelepasan ini diatur oleh undang-undang No. 12 Tahun 1964.
Fungsi-fungsi MSDM akan diuraikan lebih detail pada bab-bab berikutnya.
a. Perencanaan (Planning)
Semua orang menyadari bahwa perencanaan bagian terpenting dan oleh karena itu menyita waktu banyak dalam proses manajemen. Untuk manajer sumber daya manusia, perencanaan berarti penentuan program karyawan (sumber daya manusia) dalam rangka membantu tercapainya sasaran atau tujuan organisasi itu. Dengan kata lain dibebankan kepada masing-masing orang dalam rangka mencapai tugas organisasi.
b. Pengorganisasian (organizing)
Apabila serangkaian kegiatan telah disusun dalam rangka mencapai tujuan organisasi, maka untuk pelaksanaan atau implementasi kegiatan tersebut harus diorganisasikan. Organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan secara efektif. Oleh sebab itu dalam fungsi organisasi harus terlihat pembagian tugas dan tanggung jawab orang-orang atau karyawan yang akan melakukan kegiatan masing-masing.
c. Pengarahan (directing)
Untuk melakukan kegiatan yang telah direncanakan, agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan efektif diperlukan arahan (directing) dari manajer. Dalam suatu organisasi yang besar pengarahan ini tidak mungkin dilakukan oleh manajer itu sendiri, melainkan didelegasikan kepada orang lain yang diberi wewenang untuk itu.
d. Pengendalian (controlling)
Fungsi pengendalian adalah untuk mengatur kegiatan, agar kegiatan-kegiatan organisasi itu dapat berjalan sesuai dengan rencana. Di samping itu pengendalian juga dimaksudkan untuk mencari jalan ke luar atau pemecahan aabila terjadi hambatan pelaksanaan kegiatan. Empat kegiatan di atas adalh merupakan fungsi dasar dan umum bagi seorang manajer.
e. Pengadaan tenaga (recruitment)
Fungsi rekruitmen seorang manajer sumber daya manusia bertujuan untuk memperoleh jenis dan jumlah tenaga atau sumber daya manusia yang tepat, sesuai dengan kemampuan yang dibutuhkan oleh unit-unit kerja yang bersangkutan. Penentuan sumber daya manusia yang akan dipilih harus benar-benar yang diperlukan, bukan karena ada tenaga tersedia. Oleh sebab itu sistem rekruitmen yang mencakup seleksi terlebih dahulu dikembangkan secara matang.
f. Pengembangan (development)
Tenaga atau sumber daya yang telah diperoleh suatu organisasi, perlu pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai dengan pengembangan organisasi itu. Pengembangan sumber daya ini penting searah dengan pengembangan organisasi. Apabila organisasi itu ingin berkembang seyogyanya diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.
g. Kompensasi (compensation)
Kompensasi adalah merupakan fungsi manajemen yang sangat penting. Melalui fungsi ini organisasi memberikan balas jasa yang memadai dan layak kepada karyawan. hal ini wajar karena karyawan sebagai sumber daya manusia organisasi tersebut telah memberikan jasanya yang besar terhadap pencapaian tujuan organisasi. Dari hasil-hasil penelitian, meskipun kompensasi bukan hanya berupa materi atau uang, namun bentuk gaji sangat penting untuk meningkatkan hasil kerja.
h. Integrasi (integration)
Integrasi adalah kegiatan manajemen yang bertujuan untuk rekonsiliasi kepentingan-kepentingan karyawan dalam organisasi itu. Telah disadari bersama bahwa dalam pelaksanan kegiatan organisasi sering terjadi benturan kepentingan di antara karyawan atau antara karyawan dengan manajer. Untuk itulah pentingnya fungsi integrasi ini agar diperoleh kesepakatan kembali dalam pelaksanaan kegiatn organisasi.
i. Pemeliharaan (maintenance)
Kemampuan-kemampuan sumber daya manusia yang telah dimiliki oleh suatu organisasi perlu dipelihara (maintenance). Karena kemampuan tersebut adalah merupakan aset yang penting bagi terlaksanya tugas dan tujuan organisasi. Ungsi pemeliharaan ini termasuk juga jaminan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.
j. Pemisahan (separation)
Seorang karyawan tidak mungkin akan selalu bekerja pada organisasi tertentu.pada suatu ketika paling tidak mereka harus memutuskan hubungan kerja dengan cara pensiun. Untuk itu maka tenaga kerja atau karyawan tersebut harus kembali ke masyarakat. Organisasi harus bertanggung jawab daam memutuskan hubungan kerja ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, dan menjamin warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik mungkin. Seorang manajer sumber daya manusia harus melaksanakan fungsi ini dengan baik.
Model Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak berdiri sendiri. Melainkan di antara satu dengan lainnya saling mempengaruhi dan saling memerlukan. Dengan perkataan lain sistem manajemen sumber daya manusia itu terdiri dari beberapa subsistem yang saling berhubungan. Model sistem manajemen sumber daya manusia ini dapat diilustrasikan pada gambar berikut.
Dari gambar di bawah tampak bahwa setiap subsistem akan berpengaruh dan mempengaruhi subsistem yang lain. Misalnya, tantangan-tantangan yang dihadapi oleh bagian manajemen sumber daya manusia akan mempengaruhi penyiapan dan seleksi, dan selanjutnya sistem seleksi ini mempengaruhi subsistem pengembangan, dan selanjutnya. Di samping itu, setiap subsistem dalam sistem manjemen sumber daya tersebut akan dipengaruhi oleh lingkungn di mana organisasi tersebut berada.
Modal Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
Perlu ditambahkan di sini bahwa sistem manajemen sumber daya model ini adalah sistem terbuka. Dalam sistem ini maka setiap subsistem dan orang-orang di dalam sistem dan subsistem ini menerima pengaruh dan merespons perubahan-perubahan dan tantangan-tantangan dari luar organisasi itu. Dalam sistem terbuka ini tantangan-tantangan dari luar adalah merupakan input juga dalam proses transformasi. Dari itu maka sistem manajemen sumber daya manusia secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:
Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Secara Sederhana
Umpan Balik
- Tantangan - Kegiatan manajemen sdm - Kontribusi sdm
- Sumber daya manusia - Rekruitmen - Tenaga yang cakap
- Pendidikan - Seleksi - Tenaga yang bermotivasi
- Keterampilan - lain-lain
Organisasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Organisasi manajemen sumber daya manusia adalah merupakan bagian dari organisasi secara keseluruhan. Besar kecilnya organisasi manajemen sumber daya manusia akan tergantung dari besar kecilnya organisasi yang bersangkutan. Oleh sebab itu nama organisasi manajemen sumber daya manusia itu tiap organisasi berbeda-beda, ada yang menamakan biro, bagian, departemen, seksi, dan sebagainya. Di bawah ini diberikan contoh organigram untuk organisasi yang kecil dan organisasi yang besar, dan di mana posisi organisasi manajemen sumber daya manusia itu berada.
Mengenai personel yang akan mengelola organisasi manajemen sumber daya manusia itu belum ada standarisasi. Seperti orang profesional sebaiknya yang mengelola organisasi ini, tergantung sekali pada besar kecilnya kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bersangkutan. Tetapi dari sudut studi telah menunjukkan bahwa rasio tertinggi antara karyawan dengan pengelola karyawan adalah 27 : 1, dan rasio terendah 29 : 1. studi lain menunjukkan bahwa rata-rata untuk 1.000 karyawan atau pekerja ditangani oleh 36 profesional manajemen sumber daya manusia, yang berarti rasionya 28 : 1.
Bagan Sumber Daya Manusia
Untuk Organisasi Kecil
Organisasi Sumber Daya Manusia
Untuk Organisasi Besar
Penilaian Efektifitas Sumber Daya Manusia
Untuk mengetahui manfaat manajemen sumber daya manusia bagi kemajuan dan keberhasilan organisasi secara keseluruhan, perlu adanya penilaian terhadap hasil kegiatan tersebut. Selanjutnya untuk penilaian manajemen sumber daya manusia itu diperlukan kriteria, yakni kriteria manfaat dan kriteria biaya.
a. Kriteria manfaat (benefit criteria):
Untuk kriteria ini digunakan indikator produktivitas dan kualitas kehidupan kerja. Produktivitas menggunakan indikator:
- Peningkatan prestasi kerja.
- Penurunan absensi karyawan.
- Penurunan rotasi tenaga kerja.
Sedangkan indikator kualitas kerja antara lain:
- Peningkatan partisipasi kerja.
- Peningkatan kepuasan kerja.
- Penurunan stres.
- Penurunan jumlah kecelakaan kerja.
- Penurunan jumlah karyawan sakit.
b. Kriteria biaya (cost criteria):
Untuk manajemen sumber daya manusia berbagai indikator yang digunakan untuk membiayai suatu kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia. Apabila kriteria manfaat pada umumnya untuk diterapkan pada kegiatan personalia secara keseluruhan, maka kriteria biaya adalah lebih spesifik untuk tiap kegiatan. Misalnya kriteria biaya yang sesuai untuk kegiatan keamanan dan kesehatan dalam bentuk biaya pelatihan, supervisi, pembelian peralatan penanganan, pemindahan sumber bahaya, dan sebagainya.
Setelah kriteria biaya dan kriteria manfaat relevan dan sesuai ditentukan berbagai biaya dan manfaat tersebut dibandingkan. Pembandingan tersebut sebaiknya dilakukan dalam bentuk nilai uang dan rupiah.
0 Komentar