Ringkasan
berasal dari bentuk dasar “ringkas” yang berarti singkat, pendek, dari bentuk
yang panjang. Ringkasan (precis) adalah suatu cara yang efektif untuk
menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat. Ringkasan
merupakan suatu keterampilan untuk mengadakan reproduksi dari
hasil-hasil karya yang sudah ada. Dalam ringkasan keindahan gaya bahasa,
ilustrasi, serta penjelasan-penjelasan yang terperinci dihilangkan, sedangkan
inti dari karangannya dibiarkan sehingga tetap mempertahankan pikiran pengarang
dan pendekatannya yang asli.
Ikhtisar
sebenarnya sering digunakan para penulis dalam membuat kutipan secara tidak
langsung ataupun di dalam menyimpulkan suatu uraian. Sebagai salah satu bentuk
abstrak, ikhtisar juga merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan namun
tidak mempertahankan urutan bab-bab yang ada seperti halnya pada ringkasan.
Dengan demikian, problematika dan upaya pemecahan yang tersaji dalam tulisan
dijelaskan secara ringkas dan bebas tanpa memberikan penjelasan mengenai isi
dari seluruh tulisan secara proporsional. Ilustrasi pun kadang juga diperlukan
dalam sebuah ikhtisar.
A. Tujuan Membuat Ringkasan dan Ikhtisar
Tujuan membuat suatu ringkasan adalah untuk memahami dan
mengetahui isi dari sebuah buku atau karangan, juga berguna untuk mengembangkan
ekspresi serta penghematan kata. Penulis harus dapat membedakan gagasan utama
dan gagasan-gagasan tambahan karena dapat membantu penulis dalam mempertajam
gaya bahasa serta menghindari uraian-uraian yang panjang lebar. Ringkasan
dibuat untuk membantu pembaca buku memahami buku yang panjang. Ringkasan
membantu pembaca buku untuk membaca hal itu dalam waktu yang singkat dengan
cara yang menghemat waktu.
B.Ciri –
ciri Ringkasan dan Ikhtisar
Ciri – cirinya adalah sebagai berikut :
1.
Memendekkan
suatu bacaan,
2.
Bentuknya
lebih pendek atau lebih ringkas,
3.
Struktural
wacananya tetap tidak berubah sesuai dengan teks bacaan,
4.
Terdapat
inti sari bacaan.
C. Cara
Membuat Ringkasan dan Ikhtisar
Ada beberapa pegangan yang dipergunakan untuk membuat ringkasan yang baik dan
teratur, yaitu sebagai berikut:
1. Membaca Naskah Asli
Langkah
pertama dalam pembuatan ringkasan adalah membaca naskah asli satu atau dua kali
untuk mengetahui kesan umum dan maksud pengarang serta sudut pandangnya.
2. Mencatat Gagasan Utama
Setelah
penulis menangkap maksud, kesan umum, dan sudut pandang pengarang asli, maka
langkah selanjutnya adalah mencatat semua gagasan utama atau gagasan yang
penting.
3. Mengadakan Reproduksi
Dengan menggunakan catatan-catatan yang diperoleh pada langkah kedua dan kesan
umum yang diperoleh pada langkah pertama, maka penulis sudah siap untuk membuat
ringkasan. Yang harus diperhatikan oleh penulis adalah ia harus menyusun
kalimat-kalimat baru, merangkai semua gagasan kedalam suatu wacana yang jelas
dan dapat diterima oleh akal sehat.
4. Ketentuan Tambahan
Disamping
ketiga langkah diatas, masih ada beberapa ketentuan tambahan yang perlu
diperhatikan dalam menyusun ringkasan, yaitu:
· Sebaiknya
menggunakan kalimat majemuk.
· Bila mungkin,
ringkaslah kalimat menjadi frasa, dan frasa menjadi kata.
· Jumlah alinea tergantung dari besarnya
ringkasan dan jumlah topik utama yamg dimasukkan kedalam ringkasan.
· Bila mungkin,
semua kata keterangan atau kata sifat dibuang.
· Pertahankan susunan gagasan asli, serta
ringkaslah gagasan itu dalam urutan seperti urutan naskah asli.
· Untuk membedakan ringkasan atas tulisan
biasa dan sebuah pidato atau ceramah yang menggunakan sudut pandang Orang
Pertama Tunggal atau Jamak, maka rinkasan pidato itu harus ditulis dengan sudut
pandang Orang Ketiga.
· Biasanya untuk suatu ringkasan
ditentukan panjang ringkasan finalnya.
Ø Ringkasan dan Ikhtisar
Persamaan ringkasan dan ikhtisar adalah keduanya merupakan penyajian singkat suatu karangan. Adapun perbedaanya adalah :
1.
Ringkasan adalah penyajian singkat suatu karangan asli dengan tetap mempertahankan
urutan isi, sudut pandang pengarang, dan perbandingan antar bagian secara
proposional.
2. Ikhtisar adalah penyajian singkat suatu karangan asli dengan tidak lagi mempertahankan karangan aslinya, tidak memperhatikan sudut pandang pengarang aslinya, dan tidak memperhatikan perbandingan antar bagian secara proporsional. Ikhtisar lebih memberikan penekanan hal yang penting, sedangkan hal yang kurang penting diabaikan.
0 Komentar