Kuliah atau Fashion Show?

Oleh : Siti Shofia
(Mahasiswi D3 IPII IAIN Antasari)

Kata “fashion” tak lepas dari kehidupan remaja pada saat ini, khususnya marak terjadi pada remaja putri. Fashion juga merambah keseluruh lapisan masyarakat, baik dari kalangan menengah keatas, maupun dari kalangan menengah kebawah. Fashion sendiri adalah suatu istilah untuk menggambarkan gaya yang dianggap lazim pada periode waktu tertentu (wikipedia, 2010). Gaya yang dimaksud disini cendrung fokus kepada gaya berpakaian masyarakat pada periode waktu tertentu.

Trend industri fashion berganti-ganti setiap saat dan memiliki durasi yang relatif singkat. Sebagian besar, seseorang khususnya kaum wanita, hampir setiap hari selalu ingin memakai pakaian dengan gaya yang berbeda-beda, dan selalu ingin tampil trendy dan stylish.

Fashion pada sejarahnya dimulai dari abad ke-20 tepatnya pada tahun 1920. Pada tahun inilah mulai berkibarnya dunia fashion, para desainer dunia banyak yang mulai melakukan inovasi baru. Sedangkan pada abad 21 sekarang ini, trend fashion lebih mengarah pada trend selera pribadi. Setiap individu bebas berkreasi, mengekspresikan, dan mengeksploitasikan gaya atau trend fashion yang mereka kenakan. Trand fashion sangat cepat mewabah dikalangan wanita, karena kaum hawalah yang lebih banyak memiliki gaya dan suka berganti-ganti mode, yang tak lain bertujusn untuk mempercantik diri agar terlihat lebih menarik. Dengan pesona yang dipancarkannya seorang wanita mampu menarik perhatian bagi siapa saja yang melihatnya.

Trend fashion yang sedang marak saat ini adalah hijab fashion dikalangan wanita muslimah. Hijab memiliki arti menutupi. Hijab adalah benda yang menutupi sesuatu. Dalam kitab suci telah diterangkan mengenai hijab : “Jika kamu meminta sesuatu kepada mereka (para istri Nabi Muhammad Saw.), maka mintalah dari balik hijab. Cara ini lebih mensucikan hatimu dan hati mereka”. (Q.S Al-Ahzab : 53). Selanjutnya hijab diterjemahkan menjadi : tutup, bungkis, tirai, cadar, layar, partisi. Akan tetapi kata hijab kini lebih mengarah kepada kata “jilbab”. Sedangkan jilbab itu sendiri adalah selembar kain yang menutupi aurat (rambut) para muslimah, yang menjadi pelindung atau penghalang untuk menutupi aurat wanita pada bagian kepala. Jilbab juga dapat melindungi kulit kepala dari sengatan panas matahari. Berjilbab juga dapat mencegah penuaan dini pada daerah kulit sekitar kepala dan wajah.

Para artis dan selebritis kini banyak yang menjadi model hijab fashion dan menjadi kiblat bagi para hijabers yang ingin berkreasi dengan jilbabnya. Tak sedikit pula diantara mereka yang mulai mengenakan hijab tidak hanya sebagai tuntutan kerja, tetapi juga mulai menerapkan pada kehidupan sehari-hari. Hijab fashion dengan berbagai gaya dan tampilan yang modis, menjadikan diri seorang muslimah tampil lebih menarik dan tidak terkesan monoton dengan gaya hijab klasik.

Hijab fashion tidak hanya mewabah pada kalangan artis dan selebritis saja, namun kini telah menjangkit hingga kekalangan masyarakat luas bahakan hingga kekalangan masyarakat kampus, terutama dikalanagan mahasiswi muslimah yang senang mengikuti arus trend yang sedang marak.

Kampus kini tak lagi hanya menjadi tempat bagi seseorang dalam menuntut ilmu dan mengkaji pendidikan yang lebih tinggi. Namun kampus kini juga telah menjadi ajang trend fashion. Terbukti dari banyaknya mahasiswi yang mengenakan pakaian dengan bermaca-macam gaya yang menarik mata untuk melihatnya.

Universitas atau institut-institut perguruan tinggi khususnya perguruan tinggi islam memiliki peraturan tersendiri dalam berpakaian. Misalnya peraturan berpakaian yang terdapat pada Institut Agama Islam Negeri Antasari Banjarmasin, tertera peraturan yang mengatur cara berpakaian mahasiswanya terutama ditekankan pada mahasiswi fakultas Tarbiyah. Sebagai calon pendidik mereka dituntut untuk berpakaian sopan dan rapi, dengan mengenakan baju panjang hingga menutupi pingang kebawah, dan mengenakan rok panjang serta mengenakan jilbab yang rapi menutupi hingga bagian dada. Bagi mahasiswanya mengenkan baju yang sopan dan mengenakan celana panjang bukan jenis jeans.

Seiring perkembangan zaman dan semakin berkembangnya informasi, serta majunya gaya hidup yang terus berkembang pesat, lambat laun peraturan pakaian di IAIN Antasari Banjarmasin seakan diabaikan, dan gaya berpakaian tidak lagi mengacu pada peraturan yang ada. Meski tidak seluruh masahiswa yang mulai meninggalkan gaya berpakaian yang ditetapkan, tetapi tidak sedikit pula yang mengikuti trend arus yang marak dipergunakan pada saat ini.

Mahasiswi zaman sekarang banyak yang beranggapan berpakaian itu yang terpenting adalah sopan dan menutup aurat. Pihak institut pun tidak lagi menegaskan bagaimana seharusnya mahasisa itu berpakaian. Hanya saja pada saat pengabdian masyarakat pihak institut masih menegaskan pakaian yang seharusnya dikenakan oleh seluruh mahasiswa yang mengikuti pengabdian masyarakat tersebut.

Maraknya perkembangan trend di dunia pesrindustrian fashion yang melibatkan kalangan-kalangan yang menjadi trend senter atau public figure menjadikan suatu trend tersebut cepat menyebar, mewabah, menjangkit keseluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali para remaja putri khususnya yang berada di luang lingkup kampus IAIN Antasari Banjarmasin.

Nampak terlihat para mahasiswi IAIN Antasari Banjarmasin datang berbondong-bondong menuju kampus dengan gaya dan penempilannya masing-masing. Maraknya hijab fashion pun tak luput dari penamapilan mereka, bahkan sebagian dari mereka tampak lebih menonjolkan diri, dan berlenggok di jalan bak seleberitis yang sedang fashion show.

Terlintas sebuah pemikiran, apakah kampus kini lebih mengarah sebagai ajang fashion show? Dimana peraturan-peraturan yang sebelumnya telah ditetapkan dan diterapkan? Apakah pihak rektor tidak lagi mengatur dan mengawasi dalam hal berpakaian mahasiswa dan mahasiswinya. Gaya berpakaian yang kini sedang trend, banyak yang terlalu berlebihan dan kurang pantas jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di dunia perkuliahan, khususnya di Institut Agama Islam.             

Pengatasan masalah fashion yang marak dikalangan Mahasiswi dapat diatasi dengan penyaluran bakat fashion, misal adanya UKM-UKM kampus yang mengadakan ajang fashion show bagi para Mahasiswa dan pelajar untuk memeriahkan acara tersebut. Penerapan fashion pun seharusnya berada pada tempatnya, menggunakan hijab fashion dapat diterapkan ketika menghadiri suatu acara di dalam maupun diluar kamus, ketika bepergian atau menghadiri pesta lainnya. Jika tetap ingin mengenakan jilbab ala hijab fashion saat ini, hendaknya menggunakan gaya yang tidak terlalu megah dan tidak terlalu terlihat mewah agar kampus tidak terkesan sebagi tempat bagi ajang fashion show.

Pada dasar penerapan atau penggunaan hijab dengan gaya fashion yag sedang marak pada saat ini, hal itu tentu tidak ada salahnya selama tidak menganggu proses perkuliahan dan tidak menimbulkan mudharat, tidak melanggar norma agama dan norma hukum, akan tetapi harus tetap berada pada lingkaran kewajaran.

Mengenakan hijab dengan berbagai kreasi dikalangan muslimah modern saat ini menjadi bukti gambaran bahwa fashion di abad 21 ini lebih mengarah pada selera pribadi. Dikalangan mahasiswa itu sendiri penggunaan hijab masih sangat beragam.

Perubahan fashion dikalangan masyarakat luas maupun dikalangan pelajar hanyalah sebagian kecil dari dinamka kehidupan. Hal itu mencerminkan betapa kaum hawa sangat memperhatikan penampilan baik didalam maupun diluar diri mereka.

Bahan Rujukan

http://www.hijabscorner.com/2012/05/pengertian-hijab-hijab-dalam-islam.html
http://dzikriii.multiply.com/journal/item/29/Pengertian-Al-Hijab-bagi-Wanita?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16055-Chapter1-pdf.pdf

Posting Komentar

0 Komentar