Psikologi Anak

BAB I

PENDAHULUAN

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan seseorang Yang mana dalam hal ini membicarakan tentang gejal-gejala yang tampak pada diri anak-anak. Psikologi ini terbagi ke dalam psikologi anak, psikologi remaja, psikologi keluarga dan lain-lain.

Di sini kita akan mengetahui perkembangan anak, perilaku anak dan kegiatan yang dilakukan anak-anak hingga ia beranjak dewasa. Dua minggu pertama masa bayi yang baru lahir harus mengatasi penyesuaiannya terhadap kondisi yang baru di luar rahim. Ia harus mengatasi trauma kelahiran. Ia lahir dalam suatu ketergantungan penuh kepada orang lain agar bisa mempertahankan hidupnya. Bayi mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang menghasilkan perubahan bertahap dalam ukuran, bentuk tubuh, perasaan dan perilakunya.

Untuk lebih jelasnya kita bicara tentang perkembangan anak, saya akan mencoba menjelaskan kembali pada bab yang selanjutnya.

BAB II

PSIKOLOGI ANAK

A. Psikologi Perkembangan Anak

Perilaku dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu:

1. Perilaku tertutup / terselubung (covert behavior).

Aspek-aspek mental antara lain persepsi, ingatan, perhatian (perseption, attention, memory).

2. Perilaku terbuka (overt behavior).

Perilaku yang langsung dapat dilihat ; jalan, lari, tertawa, menulis dan lain-lain.

Perilaku adalah setiap cara reaksi atau respons manusia, makhluk hidup terhadap lingkungannya. Perilaku adalah aksi, reaksi, terhadap perangsangan dari lingkungan.

Perilaku yang overt bisa dibagi lagi dalam:

- Perilaku yang disadari.

- Perilaku reflektoris.

- Perilaku diluar pengaruh kehendak.

Perilaku yang tidak mudah kelihatan, terselubung:

- Kognisi

- Emosi

- Konasi

- Penginderaan.

Perilaku seseorang juga mengalami perubahan, bahkan perubahan yang kira-kira sama akan terlihat pada umur dalam batas-batas tertentu. Akhirnya terlihat bahwa manusia mengalami suatu perkembangan jiwa.

- Masa Bayi (infancy).

Dua minggu pertama masa bayi yang baru lahir harus mengatasi penyesuaian nya terhadap kondisi yang baru diluar rahim.

- Masa Balita, masa pra sekolah (2 – 5 tahun).

Pada masa ini anak kelihatan berperilaku agresif, memberontak, menentang keinginan orang lain, khususnya orang tua. Ia sudah mulai mempertanggung jawabkan perbuatannya sendiri.

- Masa Anak Sekolah (6 – 12 tahun).

Anak-anak pada masa ini harus menjalani tugas-tugas perkembangan yakni:

1. Belajar keterampilan fisik untuk permainan biasa.

2. Membentuk sikap sehat mengenai dirinya sendiri.

3. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya.

4. Belajar peranan jenis yang sesuai dengan jenisnya.

5. Membentuk keterampilan dasar : membaca, menulis dan berhitung.

6. Membentuk konsep-konsep yang perlu untuk hidup sehari-hari.

7. Membentuk hati nurani, nilai moral dan nilai sosial.

8. Memperoleh kebebasan pribadi.

9. Membentuk sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga.

- Masa Anak Tanggung (pra remaja 10 – 12 tahun).

Kelompok anak tanggung memungkinkan terbentuknya persahabatan yang mendalam dan identifikasi dengan anggota sejenis yang dipilih, meningkkatnya cara berfikir kritis, pengendalian emosi dan kesediaan bertanggung jawab lebih terlihat melalui perbuatan atau tindakan. Prestasi sekolah penting bagi mereka, karena mereka ingin membanggakan hasil usahanya.

B. Aspek Perkembangan Pada Masa Anak Sekolah

1. Perkembangan kemampuan penalaran bermoral

Perkembangan moral meliputi 6 tahap yang terbagi atas 3 tingkat, sebagai berikut:

a) Tingkat pra konvensional.

1. Tahap pertama (umur 0 – 7 tahun).

2. Tahap kedua (sekitar 10 tahun).

b) Tingkat konvensional.

1. Tahap ketiga (sekitar 13 tahun).

2. Tahap keempat (sekiat 16 tahun).

c) Tingkat post. Konvensional.

1. Tahap kelima (masa dewasa muda)

2. Tahap keenam (masa dewasa).

Hasil perkembangan pada masa anak sekolah dilihat dari terbentuknya ciri-ciri tertentu sebagai berikut:

2. Perkembangan kepribadian.

a. Pembentukan hati nurani sebagai inti pribadi, petunjuk bagi tingkah laku dan sensor terhadap keinginan dan dorongan yang tidak wajar disalurkan.

b. Sifat egosentris mulai dikikis dan sifat lebih mengingat orang lain mulai dipupuk.

c. dorongan ingin tahu tersalur melalui pertanyaan yang perlu jawaban.

d. penanaman disiplin dan tanggung jawab secara bertahap.

3. Perkembangan sosial.

Setelah melihat aspek perkembangan yang berbeda pada setiap tahap perkembangan anak, maka dapat dikemukakan bahwa:

a. Dalam mengahadapi, mendidik dan mengajar anak, perlu mengerti tahap-tahap perkembangan anak.

b. Mengerti anak berarti mengenal anak secara mendalam, dengan aspek perkembangan dan tujuan perkembangannya, latar belakang lingkungan yang berpengaruh dalam perilaku dan kepribadiannya.

c. Mengenal anak berarti mengetahui ciri-ciri khusus, segi karakterologis maupun kemampuan dan batas-batasnya, latar belakang lingkungan yang mendasari dan mempengaruhi lingkungannya.

C. Pendidikan Anak Di Lingkungan Keluarga

1. Peran ibu dalam keluarga.

a. Memenuhi kebutuhan fisiologis dan psikis.

b. Peran ibu dalam merawat dan mengurus keluarga dengan sabar, mesra dan konsisten.

c. Peran ibu sebagai pendidik yang mampu mengatur dan mengendalikan anak.

d. Ibu sebagai contoh dan teladan.

e. Ibu sebagai manajer yang bijaksana.

f. Ibu memberi rangsangan dan pelajaran.

g. Peran ibu sebagai isteri.

2. Peran ayah dalam kelurga.

a. Ayah sebagai pencari nafkah.

b. Ayah sebagai suami yang penuh pengertian akan memberi rasa aman.

c. Ayah sebagai pelindung atau tokoh yang tegas, bijaksana, mengasihi keluarga.

d. Ayah berpartisipasi dalam pendidikan anak.

D. Sejarah Singkat Psikologi Anak

Pada akhir abad ke-19 mulai timbul perhatian umum terhadap pribadi dan hakekat anak. Sehingga anak dijadikan “objek” yang dipelajari secara ilmiah. Masa baru ini dipelopori antara lain oleh Wilhelm Preyer, seorang tabib yang menulis buku “Die Seele Des Kindes” (Jiwa Anak) pada tahun 1882. Tidak lama kemudian, tampillah para dokter, ahli jiwa dan ahli pendidik yang meneliti anak, serta menulis buku-buku psikologi anak. Antara lain William Stern menulis buku “Psychologie der Fruhen Kindheit”, (Psikologi Anak-Anak Usia Sangat Muda).

Karl Buhler menulis buku “Die Geistige Endwicklung Des Kindes (Perkembangan Jiwa Anak) pada tahun 1918. Dan Koffka menulis buku “Die Grundlagen Des Psychis Chen Endwicklung” (Asas Dasar dan Perkembangan Psikis) pada tahun 1921.

Di Amerika Serikat, tokoh-tokoh terkenal yang mempelajari masalah kanak-kanak antara lain Nacy juga G. Stanley Hall dan Clark University, yang menulis buku “Adolescense”. Sedangkan di Inggris antara lain ialah sully dan Baldwin. Di Perancis kita kenal antara lain Compayre, Perez dan Claparede. Tokoh Swiss yang terkenal ialah Piaget.

BAB III

P E N U T U P

A. Kesimpulan

1. Psikologi anak adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan dan tingkah laku yang timbul di dalam diri seorang anak.

2. Manusia mengalami suatu perkembangan.

a. Masa Bayi.

b. Masa Balita.

c. Masa Anak Sekolah.

d. Masa Anak Tanggung / Menginjak Dewasa.

3. Perkembangan moral meliputi 6 tahap yang terbagi atas 3 tingkat.

a. Tingkat pra konvensional.

1. Tahap pertama (umur 0 – 7 tahun).

2. Tahap kedua (sekitar 10 tahun).

b. Tingkat konvensional.

1. Tahap ketiga (sekitar 13 tahun).

2. Tahap keempat (sekitar 16 tahun).

c. Tingkat post. konvensional.

1. Tahap kelima (masa dewasa muda).

2. Tahap keenam (masa dewasa).

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Kartini Kartono, Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan), Penerbit : CV. Mandar Maju, Bandung, 1990.

Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa, Dra, Ny. Y. Singgih D. Gunarsa, Psikologi Praktis : Anak, Remaja dan Kelurga, Penerbit: PT. Bpk Gunung Mulia, Jakarta, 1995.

Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa, Dasar dan Teori Perkembangan Anak, Penerbit, PT. Bpk Gunung Mulia, Jakarta, 1997.

Posting Komentar

0 Komentar