Nifas Fisologis

A. Pengertian
Peurperium adalah masa pulih kembali, mulai persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu.( Rustam Mochtar,1998 : 115)

B. Jenis-Jenis Masa Nifas
Nifas di bagi dalam 3 periode :
1) Peurperium dini
Yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan dan berjalan-jalan. Dalam agama Islam, di anggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
2) Peurperim Intermedial
Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6-8 minggu.
3) Remote peurperium
Adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama selama bila hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.

C. Tujuan Asuhan Masa Nifas
• Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologisnya.
• Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
• Memberikan Pen-kes tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB dan menyusui.
• Memberikan pelayanan KB.


D. Perubahan-Perubahan Masa Nifas
a) Sistem Reproduksi
1) Uterus
Secara berangsur - angsur mejadi kecil (involusi) sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil.
Involusi Tinggi fundus uterus Berat uterus
Bayi lahir
Uri lahir
1 minggu
2 minggu
6 minggu
8 minggu Setinggi pusat
2 jari bawah pusat
Pertengahan pusat symfisis
Tidak teraba
Bertambah kecil
Sebesar normal 1000 Gram
750 Gram
500 Gram
350 Gram
50 Gram
30 Gram

2) Bekas implamasi uri
Plasenta bed mengecil karena kontraksi dan menonjol kekavum uteri dengan diameter 7,5 Cm. pada 2 minggu menjadi 3,5 Cm, minggu ke-6 menjadi 2,4 Cm dan akhirnya pulih.
3) Luka-luka
Pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh dalam 6-7 hari.
4) Rasa Sakit
Yang disebut after pains ( merian atau mules – mules ) disebabkan kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan.
5) Lochia
adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas.
Macam-macam lochia :
• Lochia Rubra ( cruenta ) berisi darah segar dan sisa – sisa selaput ketuban, sel sel desi dua, verniks kaseosa, lanugo dan mekonium, selama 2-3 hari pasca persalinan.
• Lochia sanguinolenta : berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari ke 3-7 pasca persalinan.
• Lochia serosa : berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-14 pasca persalinan.
• Lochia alba : cairan putih, setelah dua minggu.
• Lochia purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah dan berbau busuk.
• Lochiostasis : Lochia tidak lancar keluarnya.
6) Servik
Setelah persalinan, bentuk serviks agak menganga seperti corong berwarna merah kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang – kadang terdapat perlukaan – perlukaan kecil. Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim : setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2 – 3 jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari.
7) Ligamen – ligament
Ligamen, fasia, dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu persalinan, setelah bayi baru lahir , secara berangsur-angsur akan ciut dan pulih kembaki sehingga tidak jarang uterus jatuh kebelakang dan menjadi retoflexi, karena ligamentum rotundum menjadi kendor.
8) Vulva dan vagina
Mengalami penekanan serta perengangan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae vagina berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia menjadi lebih menonjol.

9) Perineum
Segara setelah melahirkan perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada postnatal hari ke-5 perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnyabsekalipun tetap lebih kendur daripada keadaan sebelum melahirkan.

10) Payudara
Sejak kehamilan muda sudah terdapat persiapan-persiapan pada kelenjar-kelenjar payudara untuk menghadapi masa laktasi ini. Perubahan yang terdapat pada kedua payudara antara lain sebagai berikut:
a. Proliferasi jaringan, terutama kelenjar-kelenjar dan alveolus mamae dan lunak.
b. Pada duktus laktiferus terdapat cairan yang kadang-kadang dapat di keluarkan yaitu cairan yang berwarna kuning (colostrum)
c. Hipervaskularisasi terdapat pada pembukaan maupun pada bagian dalam mamae. Pembuluh-pembuluh vena berdilatasi dan tampak dengan jelas. Tanda ini merupakan salah satu tanda tidak pasti untuk membantu diagnosa kehamilan.

b) Dampak psikologis
Menurut Reva Rubin (1997) menjelaskan 3 periode yaitu:
1. Periode taking in
• Periode ini terjadi selama 1-2 hari setelah melahirkan, ibu baru biasanya besifat pasif dan bergantung, energi difokuskan pada perhatian ke tubuhnya.
• Ia akan sering mengulang kembali pengalaman persalinan dan melahirkannya
• Tidur tidak terganggu adalah penting jika ibu ingin menghindari efek gangguan kurang tidur, yang meliputi letih, iritabilitas, dan gangguan dalam proses pemulihan normal.
• Nutrisi tambahan mungkin diperlukan karena selera makan ibu biasanya meningkat, selera makan yang buruk merupakan tanda bahwa psoses pemulihan tidak berjalan dengan normal.

2. Periode taking hold
• Periode ini berlangsung 2-4 hari setelah melahirkan, ibu menaruh perhatian pada kemampuannya untuk menjadi orang tua yang berhasil dan menerima peningkatan tanggung jawab terhadap bayinya.
• Ibu berfokus pada pengembalian kontrol terhadap fungsi yubuhnta, fungsi usus, kandung kemih, kekuatan dan daya tahan
• Ibu berusaha untuk terampil dalam perwatan bayi baru lahir (misalnya memeluk,menyusui ASI atau botol, memandikan dan mengganti popok). Ia mungkin peka terhadap perasaan-perasaan tidak mampu dan mungkin cenderung memahami saran-sarn perawat sebagai kritik yang terbuka dan tertutup.
3. Periode letting go
• Periode ini umumnya terjadi setelah ibu baru kembali ke rumah, ini melibatkan waktu reorganisasi keluarga
• Ibu menerima tanggung jawab untuk perwatan bayi baru lahir, ia harus beradaptasi terhadap penurunan otonomi, kemandirian, dan (khususnya) interaksi sosial
• Depresi pasca partum paling umum terjadi selama periode ini

E. Perawatan Post Partum
1) Mobilisasi
Hendaknya ibu melakukan mobilisasi sedini mungkin untuk mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli. Ibu diperbolehkan duduk-duduk, jalan-jalan.
2) Diet
Makanan harus bermutu, bergizi, dan cukup kalori. Sebaiknya makan makanan yang mengandung protein. Banyak cairan, sayur-sayuran, dan buah-buahan.
3) Miksi
Hendaknya kencing dapat dilakukan sendiri secepatnya. kadang-kadang wanita mengalami sulit kencing, karena sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi m.spingter ani selama persalinan, juga oleh adanya edema kandung kemih yang terjadi selama persalinan.
4) Defekasi
Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila masih sulit buang besar dan terjadi konstipasi apalagi berak keras dapat diberikan obat laksans per oral atau per rektal.
5) Perawatan payudara
Perawatan payudara telah dimulai sejak wanita hamil supaya putting susu lemas, tidak keras, dan kering sebagi persiapan menyusui bayinya. Bila bayi meninggal, laktasi harus dihentikan dengan cara:
• Pembalutan mamae sampai tertekan
• Pemberian obat estrogen untuk supresi LH sepert tablet lynoral dan parlodel.
Dianjurkan sekali supaya ibu menyusukan bayinya karena sangat baik untuk kesehatan bayinya.
 Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas di lakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mrncegah, mendeteksi, dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
Kunjungan Waktu Tujuan
1

6-8 jam setelah persalinan • Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
• Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan:rujuk bila perdarahan berlanjut.
• Memberikan konseling pad ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
• Pemberian ASI awal
• Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
• Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.
Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu untuk 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil.
2 6 hari post partum • Memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus berkontraksi,fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.
• Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.
• Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat.
• Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.
• Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
3 2 minggu post partum Sama seperti di atas (6 hari setelah persalinan)
4 6 minggu • Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayi alami
• Memberikan konseling buntuk KB secara dini


F. Asuhan/Penyuluhan yang Diberikan pada Masa Nifas
Tindakan Deskripsi dan Keterangan
Kebersihan diri

















Istirahat













Latihan














Gizi









Perawatan /payudara

























Hubungan Perkawinan/Rumah tangga







Keluarga Berencana
• Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
• Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pstikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Nasehatkan ibu untuk membersihkan diri setiap kali selesai buang air kecil atau besar
• Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari
• Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihakan daerah kelaminnya.
• Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh luka.

• Anjurkan ibu untuk beristirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan
• Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan rumah tangga biasa perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
• Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal:
- Mengurangi jumlah ASI yang di produksi
- Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
- Menyebabkan depresi atau ketidak mampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri

• Diskusikan pentingnya mengembalikan otot-otot dan panggul kembali normal. Ibu akan merasa lebih kuat dan ini menyebabkan otot perutnya menjadi kuat sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung.
• Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu seperti:
- Dengan tidur terlentang dengan lengan di samping, menarik otot perut selagi menarik nafas, tahan nafas ke dalam dan angkat dagu ke dada: tahan 1-5 menit ulangi 10x
- Untuk memperkuat tonos otot vagina (latihan kegel)
• Berdiri dengan tungkai dirapatkan.

Ibu menyusui harus:
• Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari
• Makan dengan diet seimbang untuk mendapatkan protein,mineral dan vitamin yang cukup
• Minum sedikitnya 3 liter setiap hari
• Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya 40 hari pasca bersalin
• Minum kapsul vitamin A kepada bayinya melalui ASInya

• Menjaga payudara tetap bersih dan kering
• Menggunakan BH yang menyokong payudara
• Apabila puting susu lecet oleskan colostrum atau ASI yang keluar pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui
• Apabila lecet sangat berat dapat di istirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok
• Untuk menghilangkan nyeri dapat minum paracetamol 1 tablet setiap 4-6 jam
• Apabila payudara bengakak akibat pembendunagan ASI, lakukan:
- Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat selama 5 menit.
- Urut payudara dari arah pangkal menuju putting atau gunakan sisir untuk mengurut payudara dengan arah “Z” menuju putting
- Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga putting susu menjadi lunak.
- Susukan bayi setiap 2-3 jam sekali. Apabila tidak dapat menghisap seluruh ASI keluarkan dengan tangan
- Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui
- Payudara dikeringkan.

• Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami isteri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu jari atau dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri.
• Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami isterisampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan.

• Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali
• Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur (ovulasi ) sebelum ia mendapatkan lagi haidnya selama menyusui
• Meskipun beberapa metode KB mengandung resiko menggunakan kontrasepsi tetap lebih aman, terutama apabila ibu sudah haid lagi.
• Sebelum menggunakan metode KB, hal-hal berikut sebaiknya dijelaskan dahulu kepada ibu:
- Bagaimana metode ini dapat mencegah kehamilan dan efektifitasnya
- Kelebihan/keuntungannya
- Efek samping
- Bagaimana menggunakan metode ini,
- Kapan itu dapat mulai di gunakan untuk wanita pasca salin yang menyusui
• Jika seseorang ibu /pasangan telah memilih metode KB tertentu, ada sebaiknya untu bertemu dengannya lagi dalam dua minggu mengetahui apakah ada yang ingin ditanyakan oleh ibu /pasangan itu dan untuk melihat apakah metode tersebut bekerja dengan baik.




G. Tanda-Tanda Bahaya dalam Masa Nifas
1. Perdarahan vagina yang luar biasa, atau tiba-tiba bertambah banyak (lebih dari perdarahan haid biasa atau bila memerlukan penggantian pembalut 2 kali dalam setengah jam)
2. Pengeluaran vagina yang baunya menusuk
3. Rasa sakit dibagian bawah abdomen atau punggung
4. Sakit kepala yang terus – menerus, nyeri ulu hati, atau masalah penglihatan.
5. Pembekakan diwajah atau ditangan
6. Demam, muntah, rasa sakit waktu buang air kemih, atau jika tidak merasa enak badan.
7. Payudara yang berubah menjadi merah,panas, dan tersa sakit.
8. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama
9. Rasa sakit, merah, lunak danpembengkakan dikaki
10. Merasa sangat sakit atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya atau diri sendiri
11. Merasa sangat letih dan nafas terengah-engah.

H. Pengobatan Masa Nifas
a) Berikan obat analgetik/antipiretik seperti paracetamol 1 tablet setiap 4-6 jam, untuk menghilangkan rasa nyeri pada ibu
b) Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi pada ibu seperti: amphisilin, amoxan, cefotaxime,cefadroxile, taxegram.
c) Berikan obat anti deuretik untuk merangsang kontraksi uterus pada ibu seperti: metergin, oxyla
d) Berikan vitamin c untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu penyerapan Fe.
e) Berikan vitamin A (200.000 iu) oral agar ibu bias
f) memberikan pada bayinya melalui ASI.


DAFTAR PUSTAKA

 Prawirohardjo Sarwono. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatus. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono.P.

 Prawirohardjo Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono.P.

 Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obsetetri Fisiologi dan Obstetri Patologis. Jakarta. EGC





















ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS FISIOLOGIS
DI RUANG NIFAS RSUD ANSARI SALEH
BANJARMASIN

PENGKAJIAN
HARI/TANGGAL : minggu/ 28 maret 2010
JAM : 16.30 WITA
No. RMK : 08.19.18
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama isteri : Ny. N. S
Umur : 26 Tahun
Suku/ bangsa : Banjar/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : guru honorer
Alamat : Jl. Sungai jingah Gg hikayah Rt 3 No 26

Nama suami : Tn. N. P
Umur : 27 Tahun
Suku/bangsa : Banjar/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : D3
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl. Sungai jingah Gg hikayah Rt 3 No 26
2. Keluhan utama: Ibu merasakan nyeri pada daerah perut.

3. Status perkawinan
a. Kawin : Ya
b. Usia kawin : 24 tahun
c. Lamanya : 2 tahun
d. Berapa kali : 1 kali
e. Dengan suami sekarang : Ya
f. Isteri keberapa dari suami sekarang : Pertama

4. Riwayat Obsetetri dan Ginekologi
a. Riwayat Obsetetri
Menarce : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 6-7 hari
Banyaknya : normal, 2-3 kali ganti pembalut
Dismenorhoe : tidak ada
HPHT : 26 juni 2009
TP : 2 april 2010
UK : 39 minggu
b. Riwayat genekologi
Ibu mengatakan ia tidak pernah menderita penyakit yang berhubungan dengan alat-alat kandungan seperti kanker rahim, myoma, kista, dan ibu tidak pernah mengalami operasi pada alat kandungannya.

5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas masa lalu
G1 P0 A0
Ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

6. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun sebelumnya.

7. Riwayat Kehamilan sekarang
a. Trimester I
- ANC : Ibu melekukan ANC sebanyak 2x di PUSKESMAS
- Keluhan : Ibu mengeluh mual,muntah dan tidak nafsu makan.
- Nasehat : Ibu dianjurkan untuk makan sedikit-sedikit tapi sering.
- Pengobatan : Asam folat 3x1, Bc 3x1, Fe 1x1
b. Trimester II
- ANC : Ibu melakukan ANC sebanyak 2x di PUSKESMAS
- Keluhan : Ibu mengeluh sulit BAB
- Nasehat : Ibu dianjurkan untuk makan-makanan yang berserat tinggi
- Pengobatan : Vit.C 2X1 / Hari
Fe 1x1 / Hari
Kalk 1x1 / Hari
TT1
c. Trimester III
- ANC : Ibu melakukan ANC sebanyak 3x di PUSKESMAS
- Keluhan : Ibu mengatakan merasakan sering kencing
- Nasehat : Ibu dianjurkan memperbanyak minum air putih disiang hari dan mengurangi minum dimalam hari agar istirahat ibu tidak terganggu
- Pengobatan :TT II, Fe 1x1 / Hari, Kalk 1x1 /Hari

Riwayat penyakit selama hamil
-Perdarahan : tidak ada
-Preeklampsia : tidak pernah
-Eklampsia : tidak pernah
-Penyakit kelamin : tidak ada


Kebiasaan waktu hamil
-Makan : 3x sehari
-obat-obatan : Fe, kalak
-Merokok : tidak pernah

8. Riwayat Persalinan Sekarang
Hari/ tanggal/ jam : minggu/ 28-3-2010/ 20.13
Jenis kelamin : laki-laki
Berat badan/panjang badan : 2500 gram/ 49 cm
Jenis persalinan : normal
Di tolong oleh : bidan

a. Kala I :
Pukul 18.30
Ibu datang dengan mengeluh mules, hasil pemeriksaan dalam yang didapat (VT : Ø 8cm) porsio tipis, ketuban (+), his (+), DJJ (+)
Pukul 19.30
VT : Ø lengkap, porsio tidak teraba, kepala di HIII+, ketuban (+), dilakukan amniotomi,dan mulai pimpin ibu mengedan sesuai datangnya his.
b. Kala II:
Pukul 20.13
Setelah dipimpin bayi lahir ditolong oleh bidan, preskep, bayi lahir segera menangis, jenis kelamin laki-laki, apgar score 7,8,9, BB: 2500 gram, PB : 49 cm
c. Kala III:
Pukul 20.30 WITA :
Plasenta lahir lengkap beserta selaputnya, keteledon lengkap, dilakukan heacting pada perenium karena di lakuakn episiotomi dengan tekhnik jelujur, perdarahan ± 200 cc, kontraksi uterus (+), inf terpasang RL 20 tetes.
d. Kala IV: Dimulai saat lahirnya plasenta 2 jam post partum
jam waktu TD Nadi TFU Kontraksi uterus Kandung kencing perdarahan
1



2 20.45
21.00
21.15
21.30
22.00
22.30 120/80
120/80
120/80
120/80
120/90
110/90 84x/m
80x/m
82x/m
80x/m
80x/m
82x/m 2 jari bawah pusat
2 jari bawah pusat
2 jari bawah pusat
2 jari bawah pusat
2 jari bawah pusat
2 jari bawah pusat Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
baik Kosong
Kosong
Kosong
Kosong
Kosong
kosong Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal

9. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan ia tidak pernah menderita penyakit seperti jantung, asma, TBC, DM dan tidak ada keturunan kembar.
b. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga dari pihak suami dan ibu tidak ada yang menderita penyakit seperti jantung, asma, TBC, DM dan tidak ada keturunan kembar.

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Tinggi badan : 154 cm
d. Tanda-tanda Vital
TD : 110/90 MmHg
Nadi : 82x/menit
Suhu : 36,8˚C
Respirasi : 24x/menit

2. Periksaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : Rambut terlihat bersih,tidak berketombe dan tidak rontok
Muka : Tidak tampak odem
Mata : Konjungtiva tidak tampak pucat danskelera mata tidak ikterus
Hidung : tampak bersih dan Tidak tampak polip
Telinga : Tampak bersih, tidak tampak benjolan yang abnormal dan tidak infeksi
Mulut/gigi : Bibir tidak tampak pucat,tidak tampak stomatitis,
lidah bersih dan gigi tidak caries
Leher : Tidak tampak pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid
Dada/payudara : Tampak simetris, putting susu menonjol
hiperpigmentasi pada areola, tampak colostrums(+)
Abdomen : Tidak tampak luka bekas operasi
Genitalia : Tampak pengeluaran lochea rubra. Luka jahitan
Tampak membaik (kering).
Ekstremitas : Tidak tampak oedem dan tidak varises

b. Palpasi
Leher : Tidak teraba benjolan abnormal dan pembesaran
kelenjar tiroid
Payudara : Tidak teraba benjolan abnormal dan colostrum sudah
keluar
Abdomen : Fundus uteri terba 2 jari dibawah pusat dan kontraksi
baik
Tungkai : tidak teraba oedema
C. ASSESMENT
P1 A0, post partum fisiologis hari pertama

D. PENATALAKSANAAN
1) Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan:
TD : 110/90 MmHg
Nadi : 82x/menit
Suhu : 36,8 °C
Respirasi : 24x/menit
Tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus baik
2) Menganjurakan ibu untuk BAK secara dini agar tidak mempengaruhi kontraksi uterus.
3) Menganjurkan kepada ibu untuk BAB secara dini, harus dilakukan 3 – 4 hari pasca persalinan.
4) Jelaskan pada ibu bahwa rasa mules yang dialaminya merupakan hal yang wajar terjadi akibat adanya kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan
5) Menyarankan ibu untuk memberikan ASI kepada bayi sedini mungkin, karena ASI sangat baik untuk kekebalan tubuh bayi dan dengan menyusui alat-alat kandungan ibu dapat pulih karena rangsangan puting susu sangat baik untuk kontraksi uterus.
6) Menjelaskan kepada ibu cara menyusui yang benar dan tanda-tanda posisi bayi menyusu dengan baik:
 Dagu menyentuh payudara ibu
 Mulut terbuka lebar
 Hidung bayimendekati dan kadang-kadang menyentuh payudara ibu
 Mulut bayi mencakup sebanyak mungkin areola ( tidak hanya puting saja), lingkar areola atas terlihat lebih banyak dibandingkan lingkar areola bawah.
 Lidah bayi menopang putting susu dan areola bagian bawah
 Bibir bawah bayi melengkur keluar
 Bayi mengisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang-kadang disertai dengan berhenti sesaat
7) Menjelaskan tentang pentingnya memakan-makanan yang bernutrisi dan bergizi seperti: nasi, sayuran, lauk pauk dan buah-buahan
8) Menyarankan kepada ibu untuk menjaga kebersihan jalan lahir dengan selalu mengganti pembalut 2x sehari atau apabila sudah terlalu basah
9) Memberikan penjelasan kepada ibu dan keluarga tentang tanda-tanda bahaya pada masa nifas:
a. Perdarahan banyak dan bergumpal-gumpal
b. Sakit kepada yang hebat
c. Kejang
d. Muka dan tangan bengkak
e. Demam tinggi
10) Memberikan penjelasan kepada ibu dan keluarga tentang tanda-tanda bahaya pada bayi seperti: bayi tidak mau menyusu, kejang, tali pusat basah dan bau, demam, tangan dan kaki dingin serta tampak kebiru – biruan.
11) Menganjurkan pada ibu untuk meminum obat yang diberikan oleh dokter secara teratur seperti: Amoxan 3 x 1/hari, asam Mefenamat 3 x 1/hari, frenamia 2 x 1/hari










Catatan perkembangan
No Hari/ Tanggal Catatan Perkembangan
1 Senin,
29,maret 2010 S : Ibu merasakan nyeri pada daerah perut.

O : TD : 110/90 MmHg
N : 80x/menit
R : 20x/menit
T : 37,1 °C
BAK : (+)
BAB : (+)
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Kontraksi uterus : baik
Lochea : lubra
Asi : (+)
Inspeksi:
Mata : tampak simetris, normal, konjungtiva tidak anemis
dan sklera tidak ikterik.
Payudara: tampak simetris, normal, putting susu menonjol,
hiperpigmentasi pada areola.
Genitalia : tampak pengeluaran lochea rubra dan jahitan
tampak kering.
Palpasi
- Kontraksi uterus baik
- TFU 2 jari dibawah pusat

A : P1 A0 post partum fisiologis hari ke-2

P :
• Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu.
• Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan selalu memakan makanan yang bergizi seperti sayuran, lauk pauk , nasi dan buah-buahan untuk melancarkan ASI.
• Menganjurkan ibu untuk selalu membersihkan daerah jalan lahir atau personal hygiene (vulva hygiene) serta mengganti pembalut 2x sehari atau apabila sudah terlalu basah.
• Memberikan penkes kepada ibu dan keluarga tentang tanda adan bahaya masa nifas seperti;
 Perdarahan banyak dan menggumpal
 Sakit kepala yang hebat
 Kejang
 Muka dan tangan bengkak
 Demam tinggi
• Menganjurka ibu untuk merawat payudara seperti:
 Menjaga payudara tetap bersih dan kering terutama putting susu
 Menggunakan BH yang menyokong payudara
 Apabila putting susu lecet oleskan colostrum atau ASI yang keluar pada sekitar putting susu setiap kali menyusui
 Urut payudara dari arah pangkal menuju putting atau gunakan sisir untuk mengurut payudara dengan arah “Z” menuju putting.
 Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga putting susu menjadi lunak.
• Menganjurkan ibu untuk memberikan ASInya kapada bayinya setiap 2 jam sekali karena didalam ASI memiliki banyak manfaat untuk ibu dan bayi (ASI eksklusif)
• Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat :
Obat oral : Amoxan 3x1/hari
Asam Mefenamat 3x1/hari
Prenamia 2x1/hari
• Menganjurkan ibu untuk menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.
• Menganjurkan ibu agar memberikan imunisasi lengkap pada bayinya sesuai jadwal yang telah diberikan.
Vaksin Pemberian
Imunisasi Selang Waktu Pemberian Umur Pemberian
BCG 1 kali 4 minggu 0-1 bulan
Polio 4 kali 4 minggu 0-11 bulan
Campak 1 kali 4 minggu 9-11 bulan
HepatitisB 4 kali 4 minggu 0-11 bulan
DPT 3 kali 4 minggu 2-11bulan

• Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang ke tempat pelayanan kesehatan secara rutin pada 1 minggu setelah persalinan, kemudian 6 minggu setelah persalinan atau setiap saat apabila ada keluhan pada ibu dan bayi.
• Pasien diperbolehkan pulang atas izin dokter.