AKTIFITAS DAN PROGRAM KERJA PAN DAN KENDALA DALAM MENJALANKAN KERJA PAN

BAB I

PENDAHULUAN

Berdirinya Partai Amanat Nasional oleh Prof.DR.H.Amien Rais,MA dan kawan-kawannya di MARA yang didukung oleh tokoh-tokoh LSM ternama, marupakan langkah awal saudara Amien Rais memasuki gelanggang politik.

Sehari sebelum deklarasi PAN, bertempat di Kantor Muhammadiyah di Jakarta, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Pimpinan Muhammadiyah, Amien Rais mengundang anggota PP dan PW Muhammadiyah se-Indonesia. Hampir dipastikan semua ketua PW Muhammadiyah hadir memenuhi undangan tersebut, Amien Rais menjelaskan rencananya untuk mendeklarasikan sebuah partai politik, dimana ia sendiri yang akan memimpinnya, yang akan dilaksanakan keesokan harinya di Istora Senayan.

Lahirnya PAN mendapat sambutan yang luar biasa dari kelas menengah perkotaan. Umumnya mereka yang memiliki latar belakang pendidikan yang memadai, disamping mapan secara ekonomi. Mereka umumnya pedagang, wirausahawan, profesional dan pegawai negeri, serta didukung oleh beberapa organisasi keagamaan seperti ; Tokoh-tokoh dan Simpatisan Muhammadiyah, HMI, PII, Al- Irsyad Al- Islamiah, ormas-ormas Islam yang dulu sebagai pendukung Masyumi, Cendekiawan Kampus dan Tokoh LSM.

Meskipun wilayah tersebut sesungguhnya telah dirambahnya sejak lama, namun saat itu Amien Rais bermain dalam taraf pemikiran. Maka berdirinya PAN bisa jadi merupakan langkah strategis untuk menajamkan pemikirannya memasuki wilayah realitas pertarungan politik.

Dengan menyimak platform yang dibangun, nampaklah bahwa PAN merupakan partai masa depan dalam rangka merealisasikan pemikiran kebangsaan yang ditransparansikan oleh tokoh-tokohnya sehingga diharapkan terjadi dialektika yang sehat. Atau denganbahasa lain PAN lebih menawarkan visi yang siap dipertarungkan dan bukan sekedar jargon yang berangkat dari konsepsi politik aliran. Hal ini berbeda dengan partai-partai pada masa Orde Baru yang walaupun tidak berangkat dari konsepsi politik aliran, namun sesungguhnya tidak pernah membangun dialektika pemikiran bersama masyarakat, sehingga lebih merupakan partai yang dirancang untuk membangun perolehan-perolehan politik tanpa visi karena perancangan visi telah dimonopoli oleh penguasa. Maka fenomena PAN sesungguhnya meningkatkan beberapa partai yang belum mensosialisasikan visi perjuangannya untuk berani mengadu konsep tentang bagaimana masa depan bangsa ini, agar pemerintah model rezim Orde Baru yang monopoli tidak terulang lagi.

Partai Amanat Nasional adalah Partai Politik yang memperjuangkan kedaulatan rakyat, demokrasi, kemajuan dan keadilan sosial. Cita-cita partai ini berakar pada moral agama, kemanusiaan dan kemajemukan.

Partai Amanat Nasional mencita-citakan suatu masyarakat Indonesia yang demokratis, berkeadilan sosial, otonom dan mandiri. Partai ini menginginkan tatanan yang memungkinkan setiap manusia dapat mengembangkan kepribadiannya dalam kebebasan. Setiap manusia dapat berperan serta dalam kehidupan politik, ekonomi, budaya dan berperan serta dalam usaha-usaha mengembangkan kemanusiaan.

Partai Amanat Nasional merupakan partai yang menghormati dan mendorong kemajemukan. Partai ini merupakan kumpulan manusia Indonesia yang berasal dari berbagai keyakinan, pemikiran, latar belakang etnis, suku, agama dan jender. Partai ini menganut prinsip non –seektarian dan non diskriminatif. Kesepakatan ini adalah berdasarkan prinsip dasar bersama dan cita-cita politik yang sama.

Partai Amanat Nasional menentang segala bentuk kediktatoran, totaliterisme dan otoriterisme, karena berlawanan dengan harkat dan martabat manusia, memasung kebebasan dan menghancurkan hukum. Partai ini menjunjung tinggi demokrasi, untuk mewujudkan tatanan sosial dan politik yang memungkinkan masyarakat madani mengawasi kekuasaan.

Partai Amanat Nasional akan bersaing dengan partai-partai lain secara terbuka, adil dan jujur untuk meraih dukungan rakyat. Hak warga negara untuk berorganisasi dijamin. Asosiasi-asosiasi berdasarkan kesamaan tujuan, diperlukan sebagai sarana kehidupan baru. Pers dijamin kebesannya. Untuk menjamin hak masyarakat memperoleh informasi, media massa harus indefenden dalam mengumpulkan, mengolah dan menyiarkan berita.

Partai Amanat Nasional memperjuangkan dihentikannya penyelewengan kekuasaan. Partai ini berjuang untuk menegakkan hukum tanpa diskriminasi. Seluruh masyarakat harus mendapat akses pada sistem peradilan yang independen, adil dan murah.

Partai ini mendukung gagasan reformasi konstitusi untuk menjamin kedaulatan rakyat dan dibatasinya kekuasaan negara, serta berlangsungnya demokratisasi.

Partai Amanat Nasional berpendirian krisis yag dialami bangsa Indonesia berakar pada politik rezim Orde Baru yang melecehkan kedaulatan rakyat. Karenanya partai ini menentang setiap usaha yang mencoba mengembalikan kekuasaan Orde Baru dan para pendukungnya kepanggung politik. Tatanan Orde Baru mesti diganti sama sekali.

Pertahanan negara merupakan usaha segenap masyarakat untuk mempertahankan tanah air. Perlindungan penduduk sipil merupakan bagian terpenting dari pertahanan negara.

Partai Amanat Nasional berpendirian ABRI harus tunduk pada hukum, konstitusi, dan berada dibawah kontrol publik. ABRI berfungsi sebagai alat negara untuk menjaga keamanan negara, dan tidak mencampuri apalagi mendominasi urusan politik, ekonomi dan sosial. Polisi mesti dipisahkan dari struktur ABRI.

Kebijakan ekonomi Partai Amanat Nasinal bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial lewat kemakmuran yang berkeadilan dengan berlandaskan moralitas serta menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Kemakmuran ditopang oleh tiga pilar utama, yakni pertumbuhan yang dinamis, stabilitas dan efesiensi. Sedangkan keadilan disangga oleh kebebasan, persamaan dan tertib sosial.

Pembangunan ekonomi tak mengenal perbedaan ras, suku, dan agama. Partai Amanat Nasional memperjuangkan pemberian kesempatan yang sama bagi semua aktor untuk mewujudkan segala potensi yang dimilikinya bagi penguatan daya saing nasional.

Pemberdayaan pengusaha kecil dan koperasi lebih ditekankan pada penghapusan segala hambatan usaha dan kontrol karena karakteristik alamiah yang melekat padanya dan sebaliknya memperlancar bagi terkuaknya faktor-faktor dinamis yang dimilikinya. Partai Amanat Nasional memperjuangkan kebebasan koperasi dari kekangan birokrasi dan alat politik penguasa.

Strategi pembangunan orde baru yang terbukti membangkrutkan ekonomi bangsa, mesti ditinggalkan. Partai Amanat Nasional menginginkan suatu strategi lain untuk membangun Indonesia baru, yang mendasarkan diri pada berbagai faktor secara menyeluruh dan memihak kepada mereka yang lemah.

Ekonomi diatur berlandaskan sistem perekonomian pasar yang kuat, lentur dan dapat dengan cepat mengatasi krisis. Perekonomian itu disusun bersamaan dengan penataan kehidupan politik yang demokratis, tegaknya hukum, serta pranata sosial yang mendukungnya. Partai Amanat Nasional berkeyakinan bahwa kebijakan ekonomi harus menjamin kesempatan kerja, meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan umum.

Partai Amanat Nasional berpendirian bahwa tujuan pembangunan nasional hanya bisa terwujud dengan ditegakkannya persaingan yang sehat. Untuk itu mekanisme pasar harus diimbangi dengan penegakan pemerintah bersih dan efektif untuk memungkinksn terciptanya keserasian antara kepentingan perseorangan dan kepentingan masyarakat. Peran pemerintah lebih ditekankan pada penciptaan jaring-jaring pengaman dan kebijakan menyetarakan peluang diantara berbagai pelaku ekonomi dengan memperhatikan asas keadilan.

Partai Amanat Nasional memprioritaskan aganda pembangunan yang mengangkat penduduk dari lembah kemiskinan, memerangi pengangguran, dan memperluas kesempatan kerja. Penanganan yang bersifat segera diupayakan untuk menguatkan sendi-sendi ekonomi yang menjamin pembangunan yang betkelanjutan.

Karunia sumberdaya alam dan manusia adalah modal dasar penggerak mesin perekonomian. Untuk mengembangkan aliran investasi dan teknologi, Partai Amanat Nasional memperjuangkan pulihnya kepercayaan masyarakat domistik dan internasional pada sistem perekonomian dan politik Indonesia. Perpaduan antara modal dasar dan kepercayaan inilah yang akan menghasilkan petumbuhan ekonomi yang dinamis.

Kebijaka yang sekedar mengejar pertumbuhan yang setinggi- tingginya dengan membiarkan perilaku “ lebih besar pasak dari pada tiang” harus ditinggalkan. Yang harus dikedepankan adalah perilaku hemat dan kemandirian yang didasarkan pada penguatan sendi-sendi daya saing bangsa ditengah terpaan gelombang globalisasi.

DPW PAN Kalimantan Selatan terletak di jalan Perintis Kemerdekaan no. 18 Banjarmasin telp.0511 59047. Sekretariat DPW PAN Kal-Sel terletak di lantai II memiliki beberapa fasilitas seperti ruang rapat, satu buah komputer, satu buah mesin tik, sebuah televisi, dua buah telepon, sebuah AC dan beberapa buah meja dan kursi.


PROGRAM BAB II

AKTIFITAS DAN PROGRAM KERJA PAN DAN KENDALA DALAM MENJALANKAN KERJA PAN

A. Program Kerja Pusat Pemenangan Pemilu

Program Unggulan

- Seleksi dan pembinaan Caleg, Legeslatif dan eksekutif.

- Merumuskan strategi pemenangan pemilu dan sosialisasinya ke DPD dan DPC.

Kendala

- Sinergitas program antar badan perlu ditingkatkan.

- Nilai perjuangan kader partai dikonsolidasikan dan ditingkatkan.

- Perlu persiapan dan perencanaan dana partai agar memudahkan kerja badan-badan DPP PAN.

B. Program Kerja Pusat Perkaderan

Program Unggulan

- Latihan Kader Amanat Madya

- Coshing Instruktur Tingkat Nasional

C. Program Kerja Pusat Sistem Informasi Strategis

Program

- Mengelola pelaksanan aktivitas dan program PUSIS

- Mendukung kebutuhan informasi internal.

- Mengembangkan dan melaksanakan program humas guna meningkatkan citra partai.

- Mengkoordinir sistem pengamanan partai.

- Mengkoordinir kegiatan advokasi.

- Bartanggung jawab atas program PUSIS.

- Mengembangkan kekuatan satuan “SIMPATIK”.

BAB III

PROSPEK PAN DIMASA YANG AKAN DATANG

A. Peranan Logistik Dalam Satu Partai

Pemilihan Umum adalah pesta demokrasi yang berlangsung secara resmi setiap sekali dalam lima tahun dan pada pelaksanaan pemilu yang akan datang masih diwarnai dengan persaingan diantara peserta konsistan. Persaingan itu akan berakhir dengan terpilihnya masing-masing wakil konsistan yang memenuhi perolehan suara yang akan duduk di DPR/DPRD. Dengan bertambahnya jumlah wilayah / Propinsi yang sekarang sudah mencapai 30 dan terdapat 304 kabupaten / kotamadya pada pemilu 2004 partai PAN harus mempersiapkan segalanya supaya masyarakat tertarik untuk memberikan dukungannya kepada PAN dalam memenangkan pemilu 2004. Tidak dapat dipisahkan dengan bantuan logistik yang bertujuan untuk memberikan bantuan terhadap seluruh masa kampanye PAN agar dapat mensukseskan, menarik dan mendapatkan dukungan suara rakyat sehingga PAN memperoleh kursidi DPR/ DPRD sebanyak-banyaknya.

Pengertian logistik dalam kepertanian : merupakan perencanaan penyediaan barang dan jasa untuk melengkapi para kader partai. Tugas kader partai sebagai insan logistik adalah melayani unit atau kader partai yang akan melaksanakan tugas dan akan setiap insan logistik tetap memegang teguh semboyan 5 tepat yaitu : memberi barang yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, dan harga yang tepat serta pada tempat yang tepat. PAN melakukan kampanye dalam meraih suara sebanyak mungkin dengan cara terus menerus selama 1000 hari mulai 1 Maret 2001 di sejumlah pelosok tanah air dalam rangka memenangkan pemilu 2004.

Manajemen logistik meliputi perencanaan, pengadaan, pemeliharaan dan distribusi. Stratifikasi pada logistik menyangkut masalah klarifikasi barang dan jasa yang akan dialokasikan pada setiap unit serta stratifikasi pembuat keputusan dan penerima barang.

Selanjutnya pembahasan meliputi tahap-tahap sebagai berikut :

1. Perencanaan yang meliputi desain atribut. Desain ini berfungsi sebagai standar keseragaman bagi seluruh material yang akan diadakan, kemudian distrubusi dan jangka waktu pendistribusi yang harus tepat dan sesuai dengan sasaran yang diinginkan.

2. Pengadaan yang merupakan salah satu bagian tertentu bagi seluruh partai dan sering kali menjadi hal yang selalu diabaikan oleh setiap partai. Dalam merumuskan pengadaan distribusi, DPP yang memberikan ongkos dan pengganti pembuatan. Biaya pengganti yang terjangkau adalah cara yang efesien memudahkan di perolehnya atribut.

3. Perbekalan

Dalam kampaye tahap ini, bidang logistik dan pelayanan bertanggung jawab pada unsur :

a. Perbekalan

1) Makan dan minum untuk dibagikan pada satgas dan masa PAN.

2) Membagikan topi, badge dan tanda-tanda dengan berlogokan PAN yang dibagikan pada satgas dan massa peserta kampanye.

3) Memasang bendera, umbul-umbul, spanduk, brusur dan lambang PAN yang dibawa selama kampanye.

b. Angkutan

1) Menyiapkan truk / bus dititik kumpul minimal 2-3 unit.

2) Membuat rute jadwal pemberangkatan kendaraan bermotor angkutan serta petugas pengemudi yang dibuat DPC/DPP/DPW/DPP.

c. Pelayanan

1) Menyiapkan peralatan untuk pelaksanaan kampaye.

B. Pemilu 1999 dan Prospek Politik Partai Amanat Nasional

Pemilu tahun 1999 telah menghasilkan 21 partai politik peraih kursi di DPR dengan 6 partai yang meraih suara lebih dari 2 %. Partai politik terbesar adalah PDI-P (153 kursi, 34 %), partai GOLKAR (120 kursi, 22%), PKB (51 kursi, 11%), PAN (34 kursi, 7%), dan PBB (13 kursi, 3%), hasil pemilu 1999 sangat menarik untuk dicermati dan dianalisa dalam konteks politik Indonesia di era reformasi panca jatuhnya rezim orde baru.

Pada pemilu 2004 PAN agaknya peta partai politik 4 tahun kedepan tidak jauh dari hasil pemilu yang lalu kecuali ada perubahan radikal. PDI-P boleh jadi akan menambah suara, tetapi tampaknya tidak akan menjadi peraih suara 50% karena figur Megawati dan kinerja partai politiknya secara kelembagaan masih berstatus quo, artinya tidak pernah mengambil posisi dan peran politik yang berani dalam memainkan dan menghadapi krisis di negeri ini. Pada pemilu 2004 PAN tidak akan bertambah secara signifikan, jika bertambah hanya sekitar 10% saja. Basis pendukung PAN masih konsisten mayoritas warga Muhammadiyah sedangkan warga Muhammadiyah pun belum maksimal sebagai pendukung PAN. PAN memang memiliki kualitas individual yang unggul dibanding dengan elit dari partai lain.

Dalam penataan/perubahan orientasi cara berpolitik PAN sebaiknya melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menyusun peta sosiologi politik masyarakat Indonesia yang lebih memahami karakter sosial budaya rakyat.

2. Merumuskan strategi politik yang populer untuk pemenangan pemilu kewilayah pedesaan dan masyarakat marginal di perkotaan.

3. Merombak komunikasi politik yang serba prontal dan elitis ke komunikasi yang lebih adaptif dan partisipatoris dengan target membangun simpati politik di hati masyarakat.

4. Mengatur ritme politik agar tidak mudah kehilangan energi dan dimensi hanya karena ingin semua hal diagendakan secara lugas dan cepat.

5. Dengan plat-form PAN yang sangat bagus diantara partai-partai politik yang lain.

6. Memantapkan kohesifitas elit dan kader PAN yang serba plural sebagai energi baru, karena hanya dengan itu PAN dapat menyatukan segenap potendsi yang dimilikinya.

7. Memelihara basis dukungan politik yang selama ini dimiliki dengan mulai mengembangkan dan menggarap basis-basis politik baru.

C.Langkah-Langkah Strategis Partai Amanat Nasional dalam Upaya Pemenangan Pemilu

Dalam upaya persiapan pemenangan pemilu harus mulai ditingkatkan konsolidasi organisasi dengan membangun ukhuah diantara kader dan Simpatisan PAN, baik ditingkat Pusat, Wilayah Daerah, Cabang maupun Ranting. DPD-DPD yang belum Musda hendaklah segera melaksanakan Musda, kemudian disusul dengan Musyawarah Cabang maupun Musyawarah Ranting. Bagi DPD yang cabang-cabang dan rantingnya belum terbentuk hendaklah segera dibentuk, karena kekuatan partai dalam menggalang massa terletak pada DPC dan DPRt.

Dalam rangka penggalangan massa, haruslah kader-kader PAN bisa membangun jaringan kerja sama dengan lembaga-lembaga lain sekaligus membentuk ormas-ormas dan LSM pendukung PAN guna memperjuangkan aspirasi masyarakat dan melakukan advokasi/pembelaan terhadap kepentingan publik, sehingga peran dan kehadiran di tengah masyarakat benar-benar dirasakan manfaatnya.

Kader-kader dan pengurus PAN, baik yang ada di eksekutif, legislatif, maupun para profesional hendaklah senantiasa bersungguh-sungguh dalam mengembangkan partai, baik dari segi penataan, organisasi, penggalangan dana, pembinaan daerah (termasuk DPC, DPRt, Rayon dan Sub Rayon) maupun pemberdayaan seluruh komponen pendukung PAN.

Pemenangan pemilu sangat terkait dengan komunikasi massa (kampanye) dan jaringan media massa-cetak maupun elektronik, karena itu hendaklah digarap lebih serius dalam membangun wacana publik melalui komunikasi yang lebih baik kepada masyarakat baik komunikasi langsung maupun melalui media massa. Opini di media massa sangat menentukan bagi para calon pemilih, terutama masyarakat menengah dan terdidik, sementara bagi masyarakat desa/dusun/kampung pembentukan tokoh-tokoh lokal sangat mutlak diperlukan dalam membina masa akar rumput/rakyat biasa (grass roots).


BAB IV

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Dari uraian yang cukup panjang mengenai PAN ini ada beberapa hal yang perlu digaris bawahi dan dicermati. PAN adalah partai yang memperjuangkan kedaulatan rakyat, demokrasi, kemajuan dan keadilan sosial. Cita-cita partai ini berakar pada moral agama, kemanusiaan dan kemajemukan. Platform PAN yang memuat visi dan misi partai sudah terpublikasikan dan tersosialisasikan secara luas di kalangan professsional dan terpelajar khususnya yang tinggal di perkotaan.

Dalam rangka perjuangan mewujudkan Indonesia Baru, maka PAN memperjuangkan visi 15 program PAN telah mengidentifikasikan sejumlah agenda penting yang dianggap memainkan peran menentukan dalam gerakan reformasi di Indonesia pasca Orde Baru. Tidak semua masalah tercakup dalam Visi 15 program ini, karena dianggap kurang strategis atau hanya sebagai akibat dari masalah-masalah mendasar lain yang belum dipecahkan. Secara garis besar Visi 15 program PAN tersebut adalah sebagai berikut :

1. Agama.

2. Pemerintahan yang Bersih dan Kepemimpinan Nasional.

3. Restruturisasi Kelembagaan Negara.

4. Pekerja, Tani dan Nelayan.

5. Hukum.

6. Pendidikan

7. Kesehatan

8. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

9. Pemuda dan Olah Raga.

10. Otonomi Daerah

11. Perempuan Dalam Pembangunan

12. Pertahanan dan Keamanan.

13. Jaminan sosial.

14. Ekonomi.

Rekonsiliasi Bangsa.

Posting Komentar

1 Komentar