Ilmu-Ilmu Dakwah Terapan


BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian ilmu dakwah adalah ilmu yang mempelajari proses penyampaian ajaran Islam kepada umat.
Ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara dan tuntunan tentang bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia untuk menganut, melaksanakan,ideologi, pendapat, pekerjaan tertentu (Toha Yahya Oemar).
Hal tersebut sangat bermanfaat bagi kita, terutama untuk memmpelajari ilmu dakwah agar kita dapat menyampaikan dakwah/mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagia mereka di dunia dan akhirat.

BAB II
PEMBAHASAN
A.  Ilmu-Ilmu Dakwah Terapan
Beranjak dari analisis objek dakwah format ilmu dakwah tersebut menjadi dasar untuk menentukan arah ilmu-ilmu dakwah terapan , karena ilmu-ilmu dakwah tersebut tidak merupakan telaah terhadap objek formal ynag terkait satu dengan yang lainnya dalam bangunan ilmu dakwah disiplin-disiplin yang dimaksud adalah :
1.    Filsafat Dakwah
Filsafat dakwah menelaah status, hakikat dan tujuan dakwah. Apakah hakikat dakwah dalam perspektif sistem baik dari segi substansi maupun eksistensi dan aktualisme ? Apakah yang menjadi tujuan ideal dan tujuan antara dakwah dan hubungan tujuan dakwah dengan tugas kekhalifahan.
2.    Psikologi Dakwah
Psikologi dakwah menelaah hubungan kewajiban antara dai dengan audiens (obyek dakwah). Dakwah menerima pesan Islam melahirkan rasa kebersamaan seiman dalam bentuk jamaah atau tidak akhirnya menelaah hubungan kejiwaan antar dai. Sejauh mana mereka merasa seiman dan merasakan kesatuan tugas Allah SWT yang disebut dakwah.
3.    Sejarah Dakwah
Sejarah dakwah menelaah keseluruhan proses dakwah. Mengenai ide (teori-teori dakwah), para tokoh dakwah, masalah-masalah yang dihadapi. Kemudian dipadukan menjadi sejarah dakwah nasional, rasional dan internasional.
4.    Metodologi Dakwah
Adalah salah satu disiplin dalam ilmu dakwah yang menelaah mengenai cara-cara yang di tempuh dalam dakwah, di dalamnya mencakupi:
a.    Cara dakwah dalam bentuk global.
b.    Cara merumuskan masalah sasaran dakwah.
c.    Cara menentukan teknik dakwah yang relevan dengan masalah dan eksistensi sasaran.
d.   Cara memperoleh pemahaman, pemasukan, pengamalan, dan pelembagaan Islam  dalam kehidupan pribadi dan umat.
e.    Cara memperhitungkan dan menganalisis medan dakwah.
f.      Cara merinci tujuan operasional dakwah dalam kegiatan tertentu dalam kerangka keseluruhan proses metodologik.

5.    Sosiologi Dakwah
Pola interaksi antar lembaga dakwah termasuk dai dengan penerima dakwah (umat jamaah), pola interaksi lembaga-lembaga dakwah. Pola interaksi antar jamaah penerima dakwah dalam mewujudkan tujuan dakwah.
6.    Komunikasi Dakwah
Komunikasi dakwah menelaah pola hubungan formal antara dai dengan jamaah antar lembaga-lembaga dakwah, pemerintah, lembaga penyebaran agaam lain.
7.    Rijalul Dakwah
Rijalul dakwah dalam rangka yang demikian jelas berbeda dengan sejarah dakwah. Rijalul dakwah mengkaji tokoh dakwah terpisah satu dengan yang lainnya.
8.    Strategi Dakwah
Menelaah akar-akar masalah dakwah yang paling berpengaruh terhadap perjalanan dakwah. Pola pemecahannya secara global dan sistematis dengan tahapan-tahapan pemecahan yang runtut.
9.    Geografi Dakwah
Menelaah pete penyebaran lembaga dakwah umatiyah, kuantitas, dan kualitas pemeluk Islam, pola-pola masalah dan potensi dakwah berbagai tempat baik lokal, nasional, regional, maupun internasional.
10.     Politik Dakwah
Kebijakan pemerintah tentang dakwah, politik dakwah ini sepanjang masa bisa berubah-ubah tergantung keadaan yang ada. Politik ini diharapkan ada saling pengertian antara lembaga dakwah dengan pemerintahan dan sebaliknya.
11.     Sistem Dakwah
Komponen-komponen dakwah hubungan antara komponen dalam proses mentransformasikan Islam menjdai kenyataan. Berfungsi sebagai analisis dakwah serta alat untuk merumuskan, menjelaskan dan merumuskan masalah.
12.      Teori-Teori Dakwah
Hubungan konsep dalam sebuah kerangka pemikiran dakwah yang berkualitas sebagai alat merumuskan, menjelaskan dan memecahkan masalah dakwah.

B.  Hubungan Ilmu Dakwah Dengan Ilmu Lainnya
Berbicara masalah dakwah Islamiyah berarti tidak lepas dari masalah kehidupan, karena dakwah itu adalah suatu usaha untuk mewujudkan kehidupan yang damai, sejahtera, bahagia di dunia dan di akhirat. Ilmu-ilmu pengetahuan lainnyadalam konteks pelaksanaan dakwah sangatlah penting demi suksesnya penyebarluasan ajaran islam dan guna memperteguh letaknya agama Islam dlaam sanubari umat Islam.
Secara garis besar ilmu pengetahuan itu dapat dibedakan dalam tiga kategori,yaitu :
1.    Ilmu-ilmu pengetahuan alam (natural science).
2.    Ilmu-ilmu pengetahuan sosial (social science).
3.    Ilmu-ilmu pengetahuan rohani (humaniora science).
Ilmu pengetahuan rohani (humaniora science) yang ilmu-ilmu pengetahuan tentang agama Islam lingkup yang lebih luas. Ilmu pengetahuan agama Islam sebagi sumber utama dan pertama dalam proses dakwah, misalnya Al-Qur’an, Hadits, Tauhid, Fiqih, Akhlak/Tasawuf, dan ilmu-ilmu pengetahuan tentang dakwah.
Sedangkan ilmu pengetahuan alam (natural science) yaitu dakwah tentunya dilakukan pemilihan secara selektif diantara ilmu-ilmu pengetahuan tersebut yang lebih efektif dan bermanfaat dalam menunjang suksesnya dakwah islamiyah.
Ilmu-ilmu pengetahuan alam yang cukup membantu dalam pelaksanaan dakwah, terutama bagi juru dakwah, antara lain :
1.    Matematik atau aritmetika, ilmu pengetahuan mempunyai hubungan dengan tata cara pembagian harta warisan.
2.    Astronomi/ilmu falak, mempelajari dan meramal tentang benda-benda yang ada di angkasa serta kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, misalnya mengetahui kapan terjadinya gerhana.
3.    Geologi, mempelajari tentang bumi dan sejarahnya.
Berdasarkan banyak ilmu pengetahuan lainnya seorang juru dakwah harus mampu menghubungkan dengan masalah dakwah yang disampaikan dan dengan masalaa-masalah keimanan sebagai tanda keagungan dan kebesaran Allah SWT.
Allah SWT telah mengungkapkan pada dua tempat dalam Al-Qur’an yaitu pada surah :
1.    Al- Qashash ayat 77 yang berbunyi :
Artinya :
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.

2.    Al-Hasyr ayat 7 berbunyi :


Artinya :
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya”.


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pengertian ilmu dakwah mengandung arti panggilan dari Tuhan dan Nabi Muhammad SAW untuk umat manusia agar percaya kepada ajaran Islam dan mewujudkan ajaran yang dipercayainya itu dalam segala segi kehidupannya.
Filsafat bersifat spekulatif dengan melampaui batas-batas penegtahuan ilmiah. Filsafat sebagai pemikiran sedalam-dalamnya, seluas-luasnya dan sejauh-jauhnya tentang hakikat segala “yang ada” yang mungkin ada.