Perawatan Bayi Baru Lahir

Latar Belakang
Angka kematian telah berhasil diturunkan secara tajam dari 145 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1067 mnjadi 52 per 1.000 kelahiran hidup (SKDI 1997). Meskipun demikian pada komponen kematian neonatal penurunannya berlangsung lambat. Menurut laporan kerja WHO (April1994) dari 8,1 juta kematian bayi didunia 48% nya adalah kematian neonatal. Dari seluruh kematian neonatal sekitar 60% nya merupakan kematian bayi umur kurang dari 7 hari akibat gangguan perinatal. Sekitar 42% disebabkan oleh infeksi seperti titanus neonaturum, sepsis, meningitis, pneumonia dan diare. Pada kematian neonayal karena infeksi 2/3 nya berkaitan erat dengan proses persalinan.
Di Indonesia angka kemattian neonatal 25 per 1.000 hari hidup angka kematian neonatal dini (umur 0-7 hari) 15 per 1.000 lahir hidup (SKDI 1997). Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 gangguan perinatal merupakan urutan pertama penyebab kematian bayi di pulau Jawa-Bali (35,5%), diikuti kematian yang disebabkan oleh Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) (32,1%). Diluar pulau Jawa-Bali gangguan peranatal urutan kedua (26,9%) setelah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (28%).
Masalah utama bayi baru lahir adalah masalah yang sangat spesifik, yang terjadi pada masa perinatal serta dapat menyebabkan kematian, kasakitan, dan kecacatan. Timbulnya masalah pada masa perinatal merupakan akibat dari kondisi kesehatan ibu yang jelek, perawatan selama kehamilan yang tidak adekuat.  Penanganan selama persalinan yang tidak tepat dan tida bersih, serta perawatan neonatal yang tidak adekuat.
Kematian neonatal karena sering terjadi dapat diterima oleh keluarga dan masyarakat. Serta dianggap sebagai suatu kejadian yang biasa. Di beberapa daerah bayi di beri nama setelah ia hidup melewati masa neonatal yang kritis. Kematian neonat tidak dapat diturunkan secara bermakna tanpa dukungan upaya menurunkan kematian ibu dan meningkatkan kesehatan ibu.
Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan melaui pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil, berbagai bentuk upaya pencegahan dan penanggulangan dini terhadap faktor-faktor yang memperlemah kondisi seorang ibu hamil perlu diprioritaskan, disamping itu perlu dilakukan pula pembinaan kesehatan peranatal yang memadai dan penggulangan  faktor-faktor yang menyebabkan kematian perinatal. Perawatan antenatal dan pertolongan persalinan yang adekuat, harus disertai dengan perawatan neonatal yang memadai dan upaya untuk menurunkan kematian bayi akibat infeksi pasca lahir.


PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

A.    Konsep Bayi Baru Lahir
1.    Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan masa gestasii 37-42 minggu dan BB 2500-4000 gr.
2.    Ciri-Ciri Bayi Normal
a.    BB 2500-4000 gr
b.    Panjang 48-52 cm
c.    Lingkar Dada 30-38 cm
d.    Lingkar Kepala  33-35 cm
e.    Nadi 180x/menit kemudian menurun 120-140 x/menit
f.    Pernafasan 80 x/menit kemudian menurun kira-kira 40 x/menit
g.    Kulit kemerahan, licin (jaringan subkutan diliputi pernik caseosa)
h.    Lanugo tidak terlihat, rambut kepala sempurna
i.    Kuku panjang dan lemas
j.    Genetalia : wanita (labia mayora sudah menutupi labia minora) laki-laki (testis sudah turun)
k.    Rooting reflek dan menelan terbentuk dengan baik
l.    Reflek moro sudah baik
m.    Great reflek sudah baik
n.    Eliminasi sudah baik, urin dan mekonium keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna kuning kecoklatan.
Gambar nilai afgar
NILAI AFGAR
TANDA VITAL    NILAI = 0    NILAI  = 1    NILAI = 2 1
1. D. Jantung    Tidak ada    ≤ 100    ≥ 100
2. Usaha bernafas    Tidak ada    Lemah/ tidak teratur    Baik dan teratur
3. Tonus usus    Lumpuh    Ekstremitas dalam fleksi sedikit    Gerakan  aktif
4. Repleks    Tidak ada    Sedikit gerakan mimic    Menangis kuat
5. Warna kulit    Pucat atau biru selurut tubuh    Badan merah ekstarmitas biru    Seluruh tubuh kemerahan

3.    Perubahan Yang Terjadi Pada bayi Baru Lahir
a.    Perubahan metabolisma karbohidrat
b.    Perubahan suhu tubuh
c.    Perubahan pernafasan
d.    Perubahan sirkulasi
e.    Perubahan berfungsi alat pencerahan, hati, ginjal dan alat lainnya mulai

B.    Penatalaksanaan Perawatan Bayi Baru Lahir
1.    Membersihkan Jalan Nafas dan sekaligus menilai afgar menit  pertama, membersihkan jalan nafas dengan cara :
a.    Penolong cuci tangan dan memakai sarung tangan steril.
b.    Bayi ditidurkan terlentang kepala sedikit eksestansi badan bayi dalam keadaan terbungkus
c.    Pangkal pengisap lendir dibungkus dengan kasa steril dan dimasukan ke mulut penolong
d.    Tangan kanan penolong , membuka mulut bayi kemudian jari telunjuk tangan kiri dimasukan kedalam mulut bayi sampai epilogi (untuk menahankan lidah bayi)  Jari tangan kanan memasaukan selang. Sejajar dengan jari telunjuk tangan kiri,isap lender sebanyak banyaknya dengan arah memutar.
e.    Masukan berulang-ulang  selang ke hidung  sepere’ mulut kemudian lender diisap sebanyak banyaknya
f.    Slym yang diisap ditampung diantara bongkok dan ujung slym dibersihkan dengan kain kasa.
g.    Lakukan pengisapan sampai bayi menangis dan sampai slym nya bersih, kemudian bersihkan daerah telinga dan sekitarnya.
2.    Mengeringkan  badan bayi dari cairan ketuban dengan menggunakan kain yang halus atau anduk.
3.    Memotong dan mengikat tali pusast dengan memperhatikan tehnik aseptic dan antiseptic sekaligus mengevaluasi afgar score pada menit ke lima :
a.    Tali pusat di jepit dengan 2 buah klem, klem 1 dijepitkan kira-kra 2,5 cm dari perut bayi kemudian tali pusat arah placenta, klem dijepitkan II kira-0kira 2,5 cm dari klem itu.
b.    Tali pusat dipotong dengn gunting tali pusat antara kedua klem kira-kira 2,5 dari klem 1.waktu mengikat tali pusat tangan kiri menutupi perut bayi sehingga gunting tali pusat menyentuh badan bayi (sebelum memotong tali pusat sebaiknya tali pusat diolesi betadina 10%).
c.    Setelah tali puasat dipotong , ujung tali pusat diolesi dengan betadine, kemudian tali pusat diikat dengan : ikatan tali pusat diletakan di abawh kelm 1 kemudian diikat hingga 2 kali ikatan membentuk simpul mati yang lepas, yakinlah bahwa ikatan sudah kuat agar tidak terjadi perdarahan tali pusat.
d.    Setelah tali pusat diikat dengan kuat, tali pusat dikompres atau dibungkus dengan kasa alcohol 70 % sebaiknya ditutup kembli dengan kasa steril. Gunaya supaya kuman tidak mudah masuk kedalam tali pusat.
4.    Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan cara :
a.    Bayi dibungkus dengan kain hangat
b.    Jangan membiarkan bayi dalam keadaan basah
c.    Jangan memandikan bayi dengan air dingin
d.    Daerah kepala dibungkus memakai topi yang terbuat dari plastic/kain.
1.    Memberi vitamin K
Keadaan perdarahan karean efisiensi vitamin K pada bayi yang baru lahir dilaporkan cukup tinggi berkisar 0,25-0,5%. Untuk mencegah terjadinya perdarahan tersebut, semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu vitamin K personal 1mg/hari selama 3 hari, sedangkan bayi resiko tinggi diberi vitamin K parenternal dengan dosis 0,5-11 M
6.    Mendekapkan bayi ke ibu dan meletakan segera setelah lahir, hal ini bertujuan :
a.    Ibu tenang melihat anaknya dalam keadaan normal.
b.    Ada kontak batin anatara ibu dan anak
c.    ASI/Colostrum keluar, karena dengan rangsangan isapan bayi akan mempercepat keluarnya ASI
7.    Membersihkan badan bayi dengan cara :
a.    Siapkan tempat kapas, kapas minyk dan minyak baby oil.
b.    Bersihkan daereah muka dengan menggunakan kapas lembab. Pertama-tama yang dibersihkan adalah daerah mata. Mulai dari bagian dalam keluar (setiap kali usapan kapas harus diganti), kemudian diganti kapas minyak untuk membersihkan daerah telinga. Selanjutnya muka dan sekitarnya dibersihkan dengan kapas minyak sampai kearah leher.
c.    Bersihkan daerah ekstrim atas, lipatan ketiak, ekstremitas dada dan sekitarnya, daerah punggung, ekstremitas bawah dan terkahir daerah genetalia.
d.    Bagian perut setelah membersihkan diolesi minyak talon uneuk mencegah atau menghilangkan perut kembung.
e.    Lakukan perawatan tali pusat dan sekitarnya.
8.    Memberikan obat mata untuk mencegah terjadinya infeksi pada mata dengan cara:
a.    Mata bayi dibersihkan
b.    Jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri membuka mata dan tangan kanan meneteskan obat, obat harus tepat diatas kelopak mata
c.    Setelah obat masuk bersihkan daerah luar mata dengan kapas lembab
d.    Bersihkan alat-alat
9.    Melaksanakan pemeriksaan kesehatan pada bayi :
a.    Mengukur BB, PB, LK, LLA, LO
b.    Observasi tanda-tanda vital
c.    Observasi keadaan reflek
d.    Penampilan fisik dari kepala sampai kaki
e.    Memasang pakain bayi
10.    Mengajarkan ibu cara :
a.    Membersihkan jalan nafas
b.    Memberikan ASI dan manfaatnya
c.    Perawatan tali pusat dengan cara :
1)    Kasa pembungkus tali kapas dibasahi dengan aquades/NaCL/Airmatang
2)    Bersihkan tali pusat dengan kasa alkohol mulai dari ujung sampai pangkal tali pusat dan sekitarnya dengan diameter 2 cm
3)    Oles tali pusat dengan betadine 10% dengan cara yang sama seperti diatas
4)    Tali pusat selanjutnya dibungkus dengan kasa steril dan diklasifiksi dengan menggunakan plester anti bakteri.
d.    Perawatan bayi sehari-hari
1.    Memandikan bayi
2.    Pakaian bayi di buka
3.    Mata bayi dibersihkan dengan kapas lembab
4.    Telinga dan sekitarnya dibersihkan
5.    Muka dilap dengan weslap (tidak memakai sabun) kemudian dibersihkan
6.    Kepala bayi diatas tangan kiri penolong  dibersihkan dengan sabun dan dibersihkan kembali dengan air bersih
7.    Bersihkan daerah leher, ekstremitas, dada, punggun, terakhir genetalia dengan memakai waslap dan sabun kemudian dibersihkan dengan waslap
8.    Masukan bayi kedalam yang sudah di isi air hangat kuku (suhu kira-kira 35-36) kemudian bersihkan semua badan bayi angkat bayi dri Waskom kemudian keringkan badanya.
a.    Perawatan payudara selama menyusui
11.    Menjelaskan pentingnya :
a.    Memberikan ASI sedini mungkin selama 2 tahun
b.    Makanan tambahan buat bayi diatas usia 4 bulan
c.    Makan bergizi bagi ibu
d.    Mengikuti program KB segera mungkin
12.    Melakasanakan Follow up/kunjungan rumah.

Posting Komentar

0 Komentar